JAKARTA
(Wartanasionalraya.com) - Dalam rangka peringatan Hari Tuberkulosis (TBC) tahun 2024, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara mencanangkan Kampung Siaga TBC di RPTRA Manunggal Juang, Kelurahan Sukapura, Kecamatan Cilincing, Senin (13/5). Pada momen tersebut juga dilakukan kegiatan dialog interaktif, pelayanan kesehatan rontgen paru, pemberian penghargaan kepada fasilitas kesehatan terbaik, dan deklarasi komitmen kelurahan siaga TBC untuk Jakarta Utara bebas TBC.
Adapun konsep yang diusung dalam siaga TBC di Jakarta Utara yaitu Barisan Masyarakat Peduli (Basmi) TBC dengan Jaring Ikan Sepat atau Jalin Kolaborasi Lintas Sektor, Aktif Skrining, Investigasi Kontak, Perbaikan Gizi, Kelompok Dukungan Sebaya, Penyehatan Lingkungan, dan Pemberian Terapi Pencegahan dan Imunisasi.
"Peringatan Hari TBC yang bertemakan Gerakan Indonesia Akhiri TBC merupakan sebuah harapan agar masyarakat Indonesia bergerak saling mendukung dan berkolaborasi dalam menyelesaikan masalah TBC," ungkap Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim didampingi Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat Sekko Administrasi Jakarta Utara, Muhammad Andri, Kasudin Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Utara, dr. Lysbeth Regina Pandjaitan, dan jajaran terkait.
Ia mengungkapkan kegiatan pencanangan Kampung Siaga TBC Kota Administrasi Jakarta Utara sebagai bentuk komitmen untuk mencapai eliminasi TBC di tahun 2030. "Mari kita bergerak bersama dan mendukung pelaksanaan Kampung Siaga TBC dimana setiap kelurahan ada satu RW yang menjadi percontohan artinya kampung ini benar-benar mandiri. Setiap petugas atau relawan terkordinasi bersama dengan unsur lainnya dalam melakukan upaya penanggulangan TBC melalui TOSS (Temukan, Obati Sampai Sembuh) TBC," terangnya.
Pada kesempatan itu, Ali berharap kepada seluruh pihak agar dapat bekerjasama dan mendorong masyarakat agar melakukan deteksi dini TBC sehingga bisa segera diobati dan tidak menularkan ke orang disekitarnya. "Jika terdeteksi TBC maka butuh waktu minimal enam bulan untuk pengobatan sampai dinyatakan sudah terbebas TBC. Ini juga membutuhkan pendampingan karena masa pengobatan itu berkelanjutan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, drg. Ani Ruspitawati menyatakan bahwa peran serta dari elemen masyarakat dan secara pentahelix bisa bekerjasama sehingga jika ada penderita TBC maka unsur wilayah akan mendukung penderita TBC untuk menyelesaikan pengobatan sampai tuntas. "Kampung Siaga TBC sebagai strategi untuk mendorong penanganan TBC berbasis kewilayahan. Untuk itu, saya mengapresiasi Jakarta Utara yang sangat cepat merespon pembentukan Kampung Siaga TBC," ujarnya.
(Hamron/Red. WNR/Kominfo.TIK JU).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar