Proses koordinasi dengan kepala unit PLN Gili Genting terkait survey existing PLTD Proyek IPP PLTS Jawa & Madura, (15 April 2022). |
GILIGENTING SUMENEP MADURA (Warta Nasional Raya) – Sebagaimana diketahui bahwa Pemerintah terus melakukan upaya melakukan konversi energy menuju energy hijau. Sesuai dengan Perjanjian Paris, Indonesia memiliki komitmen untuk menurunkan gas rumah kaca sebesar 29 persen pada 2030 dengan upaya sendiri atau setara dengan 314 juta ton Co2 dan 398 juta ton CO2 atau 41 persen dengan bantuan internasional.
Salah satu upaya konversi energy yang dilakukan PT PLN (Persero)
yakni mengubah atau mengonversi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). Saat
ini, BUMN sektor kelistrikan ini mulai mengembangkan program dedieselisasi
sejak pertengahan 2020. PLN berencana mengonversi hingga 1.873 Mega Watt (MW)
atau hampir 2 Giga Watt (GW) PLTD.
Program konversi PLTD ini dilakukan dengan tiga skema, yaitu
konversi PLTD ke EBT berkapasitas 499 MW, konversi PLTD ke gas (gasifikasi) 304
MW, dan konversi PLTD menjadi interkoneksi ke jaringan (grid) 1.070 MW.
Untuk program konversi PLTD ke EBT, perseroan pun sudah membuka
lelang tahap pertama dengan kapasitas sebesar 212 MW pada 1 Maret 2022 lalu.
Pembangkit berbasis Bahan Bakar Minyak (BBM) tersebut tersebar di 183 lokasi.
PLN berencana mengonversi 5.200 unit mesin PLTD yang tersebar di
2.130 titik lokasi melalui tiga tahap. Seperti dikutip dari Bisnis.com,
Direktur Megaproyek PLN Ikhsan Asaad mengatakan akan ada 200 titik lokasi PLTD
dengan kapasitas 225 MW dengan skema engineering, procurement, and construction
(EPC) dan independent power producer (IPP).
Menurut Ikhsan, diperlukan kerja sama dan dukungan dari regulator,
investor, dan para pemangku kepentingan terkait dalam proses eksekusi mendorong
iklim investasi, sehingga permintaan listrik diharapkan dapat terus tumbuh.
“Pilihan teknologi yang akan digunakan adalah PLTS dan baterai,” ungkapnya.
Dalam rangka upaya koneversi PLTD ke EBT, PT Jasa Tirta Energi
selaku anak perusahaan Perum Jasa Tirta 1 (Persero) turut ambil bagian dalam
perencanaan konversi energy tersebut. Salah satunya proyek proyek independent
power producer (IPP) PLTS Jawa & Madura
Tim survey PT Jasa Tirta Energi melakukan penyeberangan dengan menggunakan kapal nelayan melalui selat Madura dari Probolinggo ke Pulau Gili Ketapang. Mengingat pengadaan konversi energy ini memerlukan beberapa kriteria yang wajib diadakan demi pencapaian target energy hijau.
Tim survey PT Jasa Tirta Energi dalam setiap kinerjanya dalam hal
ini, selalu melakukan koordinasi dengan pihak terkait. Untuk koordinasi di
wilayah perencanaan PLTS Jasa & Madura, Proses koordinasi dilakukan dengan
kepala unit PLN Gili Genting terkait survey existing.
Koordinasi terus dilakukan untuk mengetahui keterbutuhan dalam
rangka pembangunan proyek konversi energy, dengan membangun Pembangkit Listrik
Tenaga Surya. Salah satunya dengan melakukan pengukuran lahan yang tersedia di
wilayah tersebut.
Perlu diketahui, saat ini PLN memiliki PLTD mencapai 5.200 unit
tersebar di 2.130 lokasi, yang rata-rata berada di daerah terpencil (isolated).
Pada 2020, konsumsi BBM untuk PLTD mencapai 2,7 juta kl atau setara dengan Rp
16 triliun.
“Diharapkan dengan program konversi PLTD dengan total 499 MW ke
EBT ini dapat menurunkan pemakaian BBM sebesar 67 ribu kl, menurunkan emisi CO2
sebesar 0,3 juta ton CO2e, serta meningkatkan bauran energi EBT sebesar 0,15%,”
tutur Ikhsan.
(Dedy/Tim WNR).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar