Dirjen EBTKE, Kementerian ESDM: Peningkatan Investasi Energi Bersih itu Penting - WARTA NASIONAL RAYA | HARIAN BERITA INDONESIA

WARTA NASIONAL RAYA | HARIAN BERITA INDONESIA

Harian Berita Indonesia


 

-----


=====


 

Breaking

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Jumat, Juni 30, 2023

Dirjen EBTKE, Kementerian ESDM: Peningkatan Investasi Energi Bersih itu Penting

 



JAKARTA (Warta Nasional)
- Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menekankan pentingnya meningkatkan investasi energi bersih serta mengatur aspek pembiayaannya.


Menurut Dadan saat ini Kementerian ESDM bekerja aktif untuk mewujudkan transisi energi, termasuk di sektor pembiayaan melalui penguatan alur proyek, meningkatkan kerangka kebijakan, serta investor yang memenuhi syarat keuangan.


“Kami bekerja secara aktif termasuk mengembangkan konsep yang jelas untuk sistem keuangan transisi energi, aspek pembiayaan adalah salah satu yang penting dalam skenario ini,” kata Dadan dikutip di Jakarta, Rabu (28/6/2023).


Dikatakan, investasi energi bersih membutuhkan biaya yang besar karena mencakup biaya operasional, bahan bakar dan pemeliharaan.


Berdasarkan laporan International Renewable Energy Agency (Irena), energi bersih membutuhkan pembiayaan sekitar Rp 30 triliun pada 2050. Oleh karena itu dibutuhkan fasilitas manajemen risiko pengembangan proyek energi baru terbarukan dan kebijakan yang memungkinkan adanya skema pembiayaan inovatif.


“Investasi energi bersih dan aliran keuangan harus ditingkatkan melalui penguatan alur proyek, meningkatkan kerangka kebijakan dan peraturan, termasuk mekanisme pengurangan risiko, memperbaiki proyek berkualitas tinggi, bankable, dan merampingkan perjanjian,” paparnya.


“Kita optimistis pemerintah dapat mengembangkan solusi pembiayaan yang berkelanjutan dan inklusif dalam skala besar melalui berbagai dialog dan tindakan lebih lanjut,” sambung Dadan.


Menurut dia, dibutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak untuk membuat instrumen pembiayaan yang cukup sehingga dapat mempercepat penerapan target emisi nol bersih.


“Saya sangat yakin bahwa kita bisa berkolaborasi, bagian saya dalam Kementerian ESDM menyediakan proyek-proyeknya sedangkan dari Kementerian Keuangan dalam hal pembiayaan,” ujar Dadan.


“Pemerintah Indonesia memiliki target penurunan emisi gas rumah kaca hingga 31,89 persen terhadap business as usual pada tahun 2030 dan emisi nol karbon (Net Zero Emissions/NZE) pada tahun 2060,” tambahnya.


(**/Red. WNR/JKt).

Tidak ada komentar:

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Page