JAKARTA
(Wartanasionalraya.com) - Permata Libels (Persekutuan Doa Umat Kristiani) angkatan ke-15 dibawah naungan Ikatan Keluarga Besar Alumni SMA Negeri 15 Jakarta (IKALIBELS) akan melaksanakan kegiatan Festival Paduan Suara Rohani (Lomba Pestarani) Permata Libels Jakarta Tahun 2023.
Ketua Panitia, Pendeta Ricky Megaiwe
menjelaskan, kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka Ikut memeriahkan HUT RI ke-78, sekaligus merayakan hari jadi Permata Libels ke-10 tahun.
“Untuk pelaksanaan kegiatan akan di laksanakan tgl 26 agustus 2023 dengan target peserta 30 paduan suara dan jika mencapai itu kami akan buat di Gelanggang Olahraga dan kalau ada 20 paduan suara maka pelaksanaan kegiatan dialihkan ke Gereja Masehi Injil Sangihe Talaud (GMIST) Mahanaim, Jalan Enggano,”ujarnya.
Kegiatan pestarani (pesta paduan suara rohani) diutamakan bagi kalangan gereja dan persekutuan doa.
“Saat ini ada 9 group paduan suara yang sudah mendaftarkan diri dan masih ada waktu satu bulan lagi, dan ada beberap lagi yang melihat situasinya dan kita targetkan ada 30 group paduan suara yang Ikut dalam kegiatan ini. Satu group paduan suara terdiri dari minimal 20 orang dan maksimal 30 orang. Kegiatan ini baru pertama kali dilaksanakan dan kalau bisa berlanjut kita akan adakan piala bergilir dimana pelaksanaan dilaksanakan dua minggu sekali atau tiga minggu sekali. peserta sendiri berasal dari Jabodetabek dan pelaksanaan kegiatan di wilayah Jakarta Utara,”pungkas Pendeta Ricky Megaiwe didampingi Ketua Permata Libels Reinhard Samah Kansil, saat di temui seusai rapat persiapan di Gereja Pantekosta Tabernakel, Jalan Bugis, Kelurahan Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (21/05/2023).
Ditambahkan sekretaris panitia, Sherly M.Coloay menerangkan, Permata Libels Jakarta saat ini bernaung di bawah Ikalibels Jakarta dengan Ketua Umum Taufik Fahamsyah.
“Untuk pelaksanaan kegiatan akan di laksanakan tgl 26 agustus 2023 dgn target peserta 30 padus dan jika mencapai itu Kami akan buat di Gelanggang Olahraga dan kalau ada 20 paduan suara maka pelaksanaan kegiatan dialihkanke Gereja Masehi Injil Sangihe Talaud (GMIST) Mahanaim, Jalan Enggano,”ujarnya.
Ketua Dewan Juri, Godlief Soumokil menjelaskan, pertemuan hari ini adalah merupakan teknical metting dimana di sini diarahkan tentang petunjuk julak bagi peserta agar tidak bigung. Tadi kita juga bicarakan tentang lagu wajib.
Bagimana menyanyikan lagu wajib itu, bagimana melagukan itu sesuai dengan jiwa lagunya itu dan tadi juga ada beberap keputusan yang kita buat seperti boleh mengunakan koreho sesuai dengan karakter dan jiwa lagu baik itu lagu wajib maupun lagu pilihan,.juga disini di bahas juga pengurangan dan penambahan peserta yang masih membutuhkan suara-suara pemuda dibawah usia 20 tahun dan dalam ini ada toleransi dari panitia yang memperbolehkan sampai tujuh orang dengan jumlah peserta maksimal 20 orang.
“Ada 9 peserta paduan suara yang Ikut dalam rapat hari ini dan kami berharap masih bisa bertambah lagi pesertanya,”ujar Godlief.
Ditambahkan anggota dewan juri lainnya, Sammy Hidelilo mengungkapan, kegiatan ini dilaksanakan bertujuan agar kita dapat kembali bangkit dari pandemi covid-19 dan mengajak semua untuk keluar dari masalah pandemi ini dan kembali berkarya.
“Kami berharap banyak gereja-gereja yang ambil bagian dalam lomba ini serta Kita kembali berkreasi sesuai dengan jadwal, dan semua gereja bisa ambil bagian dan ini bisa menjadi titik balik sebetulnya. Selama pandemi lomba seperti ini ‘tidur’ dan kami berharap kita kembali seperti dulu,”ungkapnya.
(Hamron/Red. WNR)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar