JAKARTA UTARA
(Wartanasionalraya.com) - Peristiwa kebakaran hebat yang terjadi di Depo Pertamina Plumpang pada Jumat (3/3) lalu menyisakan kepedihan yang mendalam bagi warga setempat yang turut menjadi korban khususnya Ibu Rini (51), warga RT 05 RW 01 Kelurahan Rawa Badak Selatan yang saat ini masih menjalankan tugas sebagai Pengelola RPTRA Rasela.
Suara ledakan disertai kobaran api besar yang terjadi di area Depo Pertamina Plumpang itu ternyata juga merenggut nyawa putri bungsunya, ibunda tercinta, dan keponakannya. "Anak saya, ibu, dan keponakan yang usianya masih 4 tahun harus meninggal dunia karena kejadian itu. Adik saya masih dirawat di RS karena menderita luka bakar di sekujur tubuhnya sedangkan adik ipar saya masih belum ditemukan sampai saat ini," terangnya.
Ia pun tidak menyangka bahwa peristiwa kelam itu akan menjadi kenangan terburuk di sepanjang hidupnya. "Niat awalnya ingin cepat-cepat keluar dari rumah untuk menyelamatkan diri. Kami memang berpencar, saya dan suami jalan kaki sedangkan anak saya dan yang lain naik motor untuk mencari tempat mengungsi. Tapi ini sudah menjadi takdir dari Allah SWT dan saya harus menerimanya dengan lapang dada," ujar Ibu Rini.
Ketika mengetahui anggota keluarganya menjadi korban kebakaran, ia terus berusaha membesarkan hatinya untuk bisa menerima segala kenyataan yang terjadi. "Rumah saya tidak terbakar tapi malah keluarga saya yang terbakar, sekarang ini semua jenazahnya masih berada di RS Polri. Ini benar-benar ujian terberat dalam hidup saya apalagi anak bontot saya itu suka ikut kalau ada kegiatan menari di RPTRA Rasela," kenangnya.
Untuk diketahui bahwa sejak tahun 2019, Ibu Rini sudah bergabung menjadi salah satu Pengelola RPTRA Rasela. "Sebelumnya saya jadi kader jumantik. Saya suka sama kegiatan kemasyarakatan dan cinta dengan wilayah Rawa Badak Selatan. Saya kerja itu Lillahi Ta'ala, selama masih dipercaya untuk mengemban amanah ini maka saya siap mengabdi," tutupnya.
(Hamron/Red. WNR/Kominfo.TIK JU).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar