JAKARTA UTARA
(Wartanasionalraya.com) – Peletakkan batu pertama menjadi petanda dimulainya pembangunan renovasi total Masjid At Taubah yang berada di kawasan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kapuk Muara 03, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (14/10). Ditargetkan rampung dalam waktu tiga bulan, bangunan baru Masjid At Taubah menjadi motivasi dalam mengkombinasikan ilmu akademik dan Islam siswa.
Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim mengungkapkan, masjid bukanlah sekadar tempat beribadah semata, melainkan sebagai tempat pendalaman Islam. Khususnya bagi Masjid At Taubah yang berada di kawasan SDN Kapuk Muara 03, dapat menjadi motivasi siswa dalam mengkombinasikan antara ilmu akademik dan Islam sehingga melahirkan pemimpin masa depan yang berakhlakul karimah.
“Hari ini kita meletakkan baru pertama sebagai petanda renovasi total pembangunan Masjid At Taubah yang berada di SDN Kapuk Muara 03. Insyallah dari sekolah ini dapat melahirkan pemimpin masa depan yang berakhalakul karimah dengan adanya kombinasikan antara ilmu akademik dengan pendalaman ilmu-ilmu Islam,” ungkap Ali Maulana Hakim dalam acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di SDN Kapuk Muara 03, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (14/10).
Disinggung soal prestasi Sekolah Sehat Tingkat Nasional pada 2019 yang pernah diraih SDN Kapuk Muara 03, diharapkannya menjadi contoh bagi sekolah lain di Jakarta Utara. Contoh tersebut bukan hanya pada fisik bangunan sekolah yang memadai, melainkan mengkombinasikan antara motode kurikulum dengan ilmu agama sehingga menghasilkan siswa yang berakhlakul karimah.
“Saya berharap prestasi SDN Kapuk Muara yang pernah menyandang prestasi tingkat nasional ini bisa dipertahankan dan menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain di Jakarta Utara. Tidak hanya menyontoh pembangunan fisik tapi juga pada metode kurikulum yang menghasilkan siswa berakhlakul karimah,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SDN Kapuk Muara 03, Rochmanudin menjelaskan renovasi total Masjid At Taubah dikarenakan rendahnya pondasi bangunan dan minimnya kapasitas daya tampung yang hanya memuat puluhan jamaah.
Dalam perencanaan, masjid akan dibangun menjadi dua lantai dengan kapasitas daya tampung lebih dari tiga ratus jamaah dengan tiga bulan masa pembangunan.
“Walaupun masjid ini berada di dalam sekolah, tapi kami persilahkan warga sekitar untuk dapat beribadah. Untuk itu kami renovasi total agar kapasitas memadai. Kami harap pembangunannya rampung selama tiga bulan. Kami harap juga ada kolaborasi masyarakat karena kehadiran masjid bukan hanya bermanfaat bagi siswa tapi juga memberi manfaat bagi masyarakat sekitar,” tutup Rochmanudin.
(Hamron/Red. WNR/Kominfo.TIK JU).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar