KUPANG (wartanasionalraya.com) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan kunjungan kerja ke Labuan Bajo dan Kupang, Nusa Tenggara Timur, Kamis (12/11) untuk mengecek penerapan protokol kesehatan di simpul-simpul transportasi seperti Bandara dan Pelabuhan.
“Saya
apresiasi penerapan protokol kesehatan di bandara dan Pelabuhan baik di Labuan
Bajo dan di Kupang. Ini harus dipertahankan agar masyarakat tidak ragu lagi
untuk bepergian menggunakan transportasi publik,” jelas Menhub.
Dalam
tinjauannnya ke Labuan Bajo, Menhub menyaksikan simulasi “Healthy, Safety, and
Security Protocol di Destinasi Super Prioritas Labuan Bajo” bersama sejumlah
Menteri Kabinet Kerja.
Simulasi
ini melibatkan berbagai kementerian dan Lembaga untuk memperlihatkan kepada
masyarakat Indonesia dan mancanegara bahwa Pemerintah dan segenap stakholder
terkait hadir dan siap memberikan jaminan kesehatan, keselamatan, dan keamanan,
bagi para wisatawan yang datang di destinasi pariwisata seperti di Labuan Bajo.
Dalam
tinjauannya di Labuan Bajo dan Kupang, Menhub juga membagikan masker kesehatan
kepada para penumpang dan petugas.
Menhub
terus mengimbau kepada para penumpang dan petugas agar terus konsisten dan
disiplin menerapkan 3 M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
“Disiplin
menerapkan 3M menjadi kunci pencegahan penularan Covid-19 khususnya saat
menggunakan transportasi massal. Dengan kita disiplin, perjalanan kita menjadi
aman dan sehat,” ungkap Menhub.
Tinjau
Pelaksanaan Tol Laut di Kupang
Di
Kupang, Menhub mengadakan pertemuan secara terbatas dengan para stakeholder
terkait untuk melakukan evaluasi untuk mendorong peningkatan muatan balik kapal
Tol Laut khususnya dari Kupang.
"Saya
minta kepada jajaran Ditjen Perhubungan Laut terus meningkatkan sinergi dengan BUMN
seperti PT Pelindo III, PT Pelni, dan pemerintah daerah untuk tingkatkan
keterisian muatan balik tol laut. Dalam hal ini hewan ternak sapi banyak di
Kupang, ini didorong untuk menjadi muatan balik kapal Tol Laut menuju
barat," kata Menhub usai meninjau aktivitas sandar kapal Tol Laut di
Pelabuhan Tenau yang dikelola PT Pelindo III.
Menhub
menyebut Pemerintah Daerah menyatakan siap mendukung upaya peningkatan muatan
tol laut dengan menyediakan barang-barang yang menjadi komoditas di Provinsi
NTT.
"Pak
Gubernur sudah siap mengisi muatan balik seperti garam, jagung, hingga sapi.
Bahkan jika nanti ada yang ingin membangun pabrik pengolahan daging Pak
Gubernur siap menyediakan lahan. Jadi sapi dipotong disini dan dibawa ke
wilayah barat sudah dalam bentuk kemasan," jelasnya.
Untuk
itu Menhub memberikan waktu satu minggu kepada jajarannya bersama BUMN terkait
untuk menyampaikan laporannya tindak lanjutnya.
Selain
muatan balik, Menhub juga berencana akan menjadikan Kupang sebagai hub and
spoke dari program Tol Laut. Sehingga nantinya kapal dari Surabaya menuju
Kupang akan diangkut secara komersial.
"Kupang
nanti akan menjadi HUB, dari Surabaya ke Kupang akan menggunakan peti kemas
komersial. Dari Kupang akan pindah ke kapal tol laut muter ke pelabuhan kecil.
Dengan begitu maka kepastian waktu kedatangan kapal akan lebih terjamin,”
ujarnya.
Turut
hadir mendampingi Menhub, Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Laiskodat,
Direksi PT Pelindo III Persero, Direksi PT Pelni, jajaran Kemenhub di Provinsi
NTT, dan sejumlah pejabat daerah terkait.
Cek
Progres Proyek Pelabuhan Multipirpose Wae Kelambu Labuan Bajo
Sebelum
bertolak ke Kupang, Menhub juga sempat melihat kembali progres proyek
pembangunan Pelabuhan Multipurpose Wae Kelambu di Labuan Bajo.
"Kami
ingin memastikan proyek ini tetap berjalan di masa pandemi. Karena kehadiran
Pelabuhan ini sangat diperlukan untuk mendukung kelancaran distribusi logistik
di Labuan Bajo yang menjadi salah satu destinasi pariwisata prioritas,” ungkap
Menhub.
Saat ini
progres pembangunan pelabuhan ini secara keseluruhan sudah mencapai
48,67%," kata Menhub Budi.
Menhub
menjelaskan dari progres tersebut untuk dermaga progresnya 58,3%, trestle
23,8%, causeway 70%, reklamasi 40%, dan sejumlah pekerjaan fisik lainnya.
Pelabuhan
Multipurpose Wae Kelambu nantinya akan dilengkapi dermaga berukuran 120 x 20
meter, trestle berukuran 60 x 12 meter, dan causeway berukuran 690 x 20 meter.
Selain itu pelabuhan ini juga akan memiliki dermaga curah cair dan tangki
timbun.
Pelabuhan
ini nantinya akan dipakai lalu lintas logistik dan bongkar muat kontainer,
kargo, dan curah cair, sehingga akan memisahkan aktivitas pariwisata dan
bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Labuan Bajo.
(REDAKSI
WARTA NASIONAL RAYA).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar