TELUK LAMONG SURABAYA (wartanasionalraya.com) Kementerian Perhubungan Cq. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak Surabaya menyatakan bahwa pelayanan logistik di wilayah Jawa Timur, khususnya Surabaya tetap dapat berjalan dengan lancar pasca insiden tenggelamnya kapal MV. Mentari Crystal di Pelabuhan Teluk Lamong pada hari Minggu kemarin (15/11).
Kepala
Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak, Arif Toha, mengungkapkan bahwa
kejadian tenggelamnya kapal MV. Mentari Crystal tersebut dapat ditangani dengan
baik berkat kerjasama dan sinergi antara instansi dan stakeholder terkait di
Surabaya.
“Posisi
saat ini kegiatan di Pelabuhan Tanjung Perak tidak terganggu dengan tenggelamnya
kapal. Kegiatan logistik tetap berjalan dengan lancar,” demikian disampaikan
oleh Arif di Surabaya.
Arif
mengungkapkan, bahwa Kapal MV. Mentari Crystal yang tenggelam di Dermaga
Domestik Terminal Teluk Lamong pada Minggu malam tersebut merupakan kapal milik
PT. Mentari Mas Multimoda (3M), yang sudah menjadi customer Terminal Teluk
Lamong sejak bulan Mei Tahun 2020.
“Kapal
sandar di Terminal Teluk Lamong pada hari Minggu, 15 November 2020 pada pukul
8.30 pagi dengan estimasi selesai melakukan kegiatan pada hari yang sama pukul
16.00,” jelas Arif.
Pada
saat beroperasi di Terminal Teluk Lamong, Kapal MV. Mentari Crystal, lanjut
Arif mengangkut sebanyak 137 box petikemas yang baru saja selesai dimuat sesuai
dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku.
Sementara
itu, Kepala Kantor Syahbandar Utama Tanjung Perak Surabaya, Capt. Sudiono,
menyatakan bahwa pihaknya telah bekerjasama dengan PLP Tanjung Perak, Basarnas,
dan POLAIR dengan menurunkan kapal patroli untuk melaksanakan kegiatan
pengamanan Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) dan melokalisir container yang
hanyut dibawa menuju ke dermaga terdekat.
“Seluruh
awak kapal sebanyak 18 orang dalam kondisi selamat dan kami terus melakukan
upaya sehingga alur pelayaran tidak terganggu. Sejauh ini, kapal masih bisa
keluar dan masuk Pelabuhan Tanjung Perak,” ujar Capt. Sudiono.
Sudiono
menambahkan, pihaknya juga telah memasang oil boom di sekitar kapal tersebut
untuk mengantisipasi terjadinya pencemaran atau tumpahan minyak. Namun
demikian, menurutnya sampai dengan saat ini belum terdapat indikasi terjadinya
pencemaran.
Selain
itu, menurut Sudiono, pihaknya juga telah bekerjasama dengan Disnav Surabaya
untuk memasang rambu tanda bahaya di sekitar lokasi kerangka kapal serta
membuat Notice to Marine untuk menginformasikan kepada seluruh kapal di Sekitar
Jawa Timur, bahwa terdapat kapal tenggelam di koordinat tersebut.
“Selanjutnya
kami akan segera melakukan kerjasama dengan pemilik kapal untuk mengevakuasi/
mengangkat kerangka kapal sesegera mungkin sehingga dapat menjamin aspek
keselamatan pelayaran dan kapal-kapal yang ingin menuju ke dermaga domestik
dapat melintas,” terang Sudiono.
Adapun
terkait dengan penyebab kecelakaan kapal, Sudiono mengatakan pihaknya belum
dapat memberikan kepastian karena saat ini masih dalam proses investigasi oleh
KNKT.
“Kami
masih melakukan penyidikan dan proses BAP, selain proses investigasi yang akan
dilakukan oleh tim dari KNKT,” tambah Sudiono.
(REDAKSI
WNR)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar