JAKARTA,
wartanasionalraya.com – Saat angkutan
laut dibuka kembali pada pekan depan, PT
PELNI (Persero) akan menerapkan skenario new normal life pada kegiatan operasional
dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Sekretaris Perusahaan
PELNI, Yahya Kuncoro mengatakan bahwa Perusahaan sudah memiliki skenario dan
siap untuk diterapkan diatas kapal, seperti protokol terhadap kesehatan para
kru, proses embarkasi dan debarkasi, layanan makan dan minum di atas kapal,
serta protokol terhadap beberapa penggunaan fasilitas di atas kapal.
"Berkenaan
dengan protokol kesehatan, kami akan lakukan rapid test kepada abk maupun mitra
yang akan bertugas di atas kapal untuk memastikan kondisi kesehatannya layak
untuk bertugas. Faktor kesehatan, kenyamanan, dan keamanan dalam pelayaran
adalah prioritas utama kami," terang Yahya.
Yahya menambahkan
bahwa selain menjaga kebersihan serta menerapkan physical dan social
distancing, Manajemen juga telah menyusun strategi guna melindungi seluruh kru
kapal dan penumpang, mulai dari pembatasan penumpang maksimal 50% dari
kapasitas, penggunaan Alat Pelindung Diri secara lengkap bagi kru kapal, hingga
membatasi interaksi/pertemuan fisik dengan penumpang.
"Selain terus
mensuplai kebutuhan multivitamin, mulai saat ini kru kapal yang bertugas juga
telah dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri mulai dari penutup kepala (face
shield), sarung tangan, baju, hingga penutup sepatu. Dengan adanya kelengkapan
tersebut diharapkan dapat semakin menimbulkan rasa aman dan nyaman baik kepada
kru yang bertugas maupun penumpang yang berlayar besama kami," ungkap
Yahya.
Sementara itu, sejak
Mei 2020, beberapa kapal juga mulai membuka penjualan tiketnya untuk penumpang
menuju pelabuhan yang membuka aksesnya. Adapun penumpang yang diangkut sesuai
dengan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah berdasarkan persyaratan pada SE
Gugus Tugas Covid-19 maupun SE Dirjen Hubla Kementerian Perhubungan RI, seperti
karyawan/pegawai (ASN, BUMN, BUMD, Swasta, Perusahaan Asing (domisili
Indonesia)), pasien yang membutuhkan pelayanan kesehatan darurat atau
perjalanan penumpang yang anggota keluarga intinya sakit keras atau meninggal,
serta repatriasi Pekerja Migran Indonesia.
Kapal-kapal yang
beroperasi sejak Mei 2020 antara lain KM Egon, KM Ciremai, KM Dobonsolo, KM
Sinabung, KM Gunung Dempo, KM Nggapulu, KM Tatamailau, dan KM Kelud, dengan
jumlah penumpang tercatat sekitar 834 penumpang. Sedangkan per Juni 2020, kapal
yang direncanakan beroperasi adalah KM Ciremai, KM Dobonsolo, KM Gunung Dempo,
KM Kelud, KM Egon, dan KM Sinabung.
"Untuk
penjualan tiket, kami lakukan melalui loket yang berada di kantor cabang. Hal
tersebut untuk memastikan bahwa penumpang yang akan pergi telah memiliki
dokumen yang dibutuhkan dan sesuai dengan persyaratan yang ada," ungkap
Yahya.
Dokumen yang
diperlukan untuk melakukan perjalanan bersama kapal PELNI antara lain
menunjukan surat hasil rapid test ataupun swab yang menunjukan hasil
non-reaktif/negatif Covid-19, KTP/ID, dan memiliki surat keterangan/surat
tugas.
Yahya menambahkan,
dengan diterapkanya fase new normal ini Manajemen berharap dapat
menggerakkan kembali perekonomian Nasional dan mendukung program strategis
Pemerintah dalam hal pelaksanaan transportasi bagi publik.
PELNI sebagai
Perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak pada bidang transportasi laut
hingga saat ini telah mengoperasikan sebanyak 26 kapal penumpang dan
menyinggahi 83 pelabuhan serta melayani 1.100 ruas.
(Redaksi WNR).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar