JAKARTA
(Wartanasionalraya.com) -- Aparatur Kecamatan, Kelurahan, dan Sekolah se-Jakarta Utara mendapatkan sosialisasi pencanangan Desa Binaan yang digagas Direktorat Intelejen Keimigrasian di Hotel El-Royal Jakarta, Kelapa Gading, Selasa (28/5). Pencanangan Desa Binaan ini bertujuan mencegah adanya praktik perdagangan perempuan dan anak ke luar negeri.
Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham DKI Jakarta, R. Andika Dwi Prasetya menyebut terdapat ribuan laporan kasus tindak pidana perdagangan orang yang mana mengakibatkan 1.581 lebih korban sejak 2020-2022. Kebanyakan para penyalur kerja migran memberikan iming-iming gaji yang besar kepada korban yang mayoritas perempuan dan anak dengan usia muda.
"Kondisi ini sangat memprihatinkan, 96 persen korban kejahatan tadi adalah perempuan dan anak. Untuk itu saya mengajak pada kita semua untuk memanfaatkan kesempatan ini agar regulasi dan teknis bagaimana kita punya pemahaman yang sama untuk mencegah terjadinya dua kejahatan di lingkungan ini," kata Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham DKI Jakarta, R. Andika Dwi Prasetya, Selasa (28/5).
Kepala Kantor Imigrasi Jakarta Utara, Qriz Pratama menerangkan kegiatan sosialisasi pencanangan Desa Binaan Imigrasi dilakukan dalam bentuk diskusi dengan mengundang stakeholder terkait di kewilayahan, mulai dari aparatur Kelurahan, Kecamatan, dan Sekolah.
Desa Binaan Imigrasi memberikan kemudahan warga mendapatkan akses informasi terkait pembuatan paspor yang melibatkan perangkat desa sebagai perpanjangan tangan kantor imigrasi dan sebagai upaya pencegahan Pekerja Migran Indonesia (PMI) non prosedural melalui pemberian edukasi keimigrasian.
"Desa binaan imigrasi merupakan program dari Direktorat Intelejen Keimigrasian yang akan dilaksanakan di beberapa kota dan Provinsi di Indonesia, khususnya desa-desa yang sulit mengakses keimigrasian dan desa kantong pekerja migran Indonesia," terangnya.
Sementara itu, Sekretaris Kecamatan Kelapa Gading, Suci Cyntia Pola Putri menanggapi sosialisasi ini sangat baik sebagai langkah preventif TPPO. Pihaknya pun membuka diri apabila pihak Imigrasi akan mengadakan sosialisasi yang lebih luas kepada masyarakat di kemudian hari.
“Sosialisasi ini sangat baik memberikan edukasi kepada masyarakat agar tidak mudah percaya terhadap janji-janji manis bekerja di luar negeri tanpa ketentuan yang benar. Kami tentunya siap bekerjasama apabila pihak Imigrasi mau mengadakan sosialisasi ini kepada masyarakat di wilayah Kelapa Gading,” tutupnya.
(Hamron/Red.WNR/Kominfo.TIK JU).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar