Pertemuan Koordinasi untuk Membangun System ke Berlangsungan Ketersediaan Logistic - WARTA NASIONAL RAYA | HARIAN BERITA INDONESIA

WARTA NASIONAL RAYA | HARIAN BERITA INDONESIA

Harian Berita Indonesia


 

-----


=====


 

Breaking

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Selasa, November 14, 2023

Pertemuan Koordinasi untuk Membangun System ke Berlangsungan Ketersediaan Logistic


JAKARTA UTARA

(Wartanasionalraya.com) – Yayasan Pesona Jakarta Sosialisasi peran pelayanan kesehatan yang komprehensif dan berkualitas sangat dibutuhkan untuk pencegahan dan penanganan kasus Kasus Korban Kekerasan pada komuitas populasi kunci, acara tesebut di Ruangan Aula Puskesmas Tanjung Priok, Selasa (14/11/23).


Dari yang teridentifikasi di pelayanan kesehatan, merupakan fenomena gunung es karena belum menggambarkan jumlah seluruh kasus yang ada di masyarakat. Dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang komprehensif bagi, peran tenaga kesehatan sangatlah besar, yaitu mulai dari identifikasi kasus kekerasan, memberikan pelayanan medis terhadap korban, melakukan rujukan baik medis, hukum, sosial, serta melakukan upaya pencegahannya.


Komnas HAM mengungkapkan bahwa minimnya pelaporan mengenai kekerasan baik stigma dan daiskriminasi di layanan kesehatan, untuk itu adanya peran layanan yang melaporkan tindak kekerasan agar terdokumentasi dengan baik. Langkah maju lainnya dalam penanggulangan epidemi HIV dan AIDS adalah peranan organisasi berbasis masyarakat diperkuat dengan tanggung jawab yang besar untuk mengelola program.


Melalui model pendanaan Global Fund, organisasi berbasis masyarakat bermitra dengan pemerintah untuk bertanggung jawab atas keberhasilan mencapai tujuan yang dicanangkan dalam strategi nasional melalui mekanisme dialog, kontrol, dan kerjasama yang dibangun telah membuat hal ini menjadi suatu yang “biasa”, yang normative dalam mewujudkan kesamaan hak dan kesempatan yang sama.


Seperti halnya pengobatan ARV pada komunitas ODHIV yag bertujuan menurunkan jumlah virus di dalam tubuh sehingga tidak berkembang menjadi stadium AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). ODHIV memerlukan pengobatan ARV untuk mencegah terjadinya infeksi oportunistik dengan segala komplikasinya. 


Pengobatan dengan ARV memang belum mampu menyembuhkan HIV secara menyeluruh. Bahkan menambah tantangan dalam hal efek samping serta resistensi kronis terhadap obat. Akan tetapi, pengobatan dengan ARV telah menurunkan angka kematian dan kesakitan, meningkatkan kualitas hidup, dan meningkatkan harapan hidup masyarakat.


Peningkatan jumlah kasus HIV AIDS berimplikasi pada peningkatan jumlah permintaan obat ARV. Flatform CBMF dalam program CSS-HR salah satunya diharapkan akan mengidentifikasi laporan-laporan dari penerima manfaat terkait dengan beberapa issue yang dialami oleh penerima manfaat, dimana issue-issue dimaksud perlu diverifikasi dan didiskusikan oleh perwakilan masyarakat sehingga diharapkan akan menghasilkan rekomendasi atau masukan bagi perbaikan yang dibutuhkan, oleh karenanya dibutuhkan pertemuan rutin untuk merespon hal tersebut.


Sebagai upaya pemenuhan kebutuhan bagi komunitas adalah ketersediaan logistik program seperti: kondom, lubrican, jarum suntik dan swab termasuk ketersediaan ARV di layanan. Menindak lanjuti hal tersebut, maka Yayasan Pesona Jakarta melalui Program CSS-HR akan melakukan kegiatan pertemuan koordinasi untuk membangun sistem keberlangsungan ketersediaan logistik (ARV-TB dan Commodity Service Delivery and Distribution Mechanism) yang akan dilakukan di masing-masing district.


Tujuan kegiatan

1. Membangun jejaring dan kemitraan dengan Organisasi Masyarakat Sipil (OMS), layanan kesehatan dan Lembaga Bantuan Hukum.


2. Membangun mekanisme komunikasi dan mengidentifikasi untuk pemenuhan ketersediaan logistik dalam program HIV dan TB guna memperlancar program pencegahan penanggulangan HIV dan TB di tingkat distrik.


3. Menyapaikan informasi laporan mengenai kasus stigma dan pelanggaran HAM yang ada di layanan Kesehatan.


Hasil yang diharapkan

1. Adanya koordinasi dan kolaborasi dengan Organisasi Masyarakat Sipil (OMS), layanan kesehatan dan Lembaga Bantuan Hukum.


2. Adanya mekanisme komunikasi untuk mengetahui informasi ketersediaan logistik pada tingkat distrik dan rencana tindak lanjut dari kegiatan tersebut.


3. Tersampaikannya informasi akan laporan kasus Stigma dan Pelanggaran HAM yang ada di layanan Kesehatan.


Dedy Purnomo Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara menjelaskan dari hasil kegiatan ini adanya paparan mengenai kondisi HIV di Jakarta Utara dimana jumlah lost to follow up atau orang dengan HIV yg enggan konsumsi ARV meningkat, dari 12.149 ODHIV yg ditemukan, 10.505 ODHIV yg masih hidup,sekitar 10.352 yg konsumsi ARV.


"Sampai saat ini ODHIV yg masih ARV dan masih hidup ada 9.256, ODHIV on ARV sekitar 4007 berarti sekitar 653 ODHIV lost to follow up tanpa konsumsi ARV. Untuk stok ARV sampai saat ini masih aman dan begitupun untuk obat Sifilis yang sempat terbatas saat ini sudah stabil, namun untuk pengobatan PrEP (obat pencegahan HIV) di Jakarta Utara sedang kosong dan akan ada kembali sekitar Desember," ucap Dedy.



(Hamron/Red. WNR).

Tidak ada komentar:

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Page