Dr. Makoto Kondo, Ahli Penyakit Kanker : 'JANGAN MENGOBATI KANKER' - WARTA NASIONAL RAYA | HARIAN BERITA INDONESIA

WARTA NASIONAL RAYA | HARIAN BERITA INDONESIA

Harian Berita Indonesia


 

-----


=====


 

Breaking

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Kamis, Juni 08, 2023

Dr. Makoto Kondo, Ahli Penyakit Kanker : 'JANGAN MENGOBATI KANKER'

 


 


JEPANG
- Makoto Kondo, ahli kanker terkenal di Jepang. Dia dosen radiologi di Keio University, dgn pngalaman lbh dari 40 thn praktek kedokteran, dia berani menyatakan pandangan medis yang tidak berani diungkapkan dokter2 lain.

 


Ia lulusan Fakultas Kedokteran dari Universitas Keio, Jepang, kemudian melanjutkan studi di Amerika Serikat dan meraih gelar doktor.

 


Prestasinya mndapatkan penghargaan "Kikuchi Kan ke-60” pd thn 2012 (pemenang adalah tokoh yg berkontribusi besar terhadap budaya Jepang).


 

Berikut beberapa nasihatnya:

1. Yang menakutkan itu bukan kanker, tetapi “pengobatannya”. Mengapa ada orang yang semula energik, lantas menjadi lemah setelah terserang kanker? Hal ini dikarenakan mereka tlh menjalani proses “pengobatan kanker”.

 

Selama “tidak mengobati kanker”, maka penderita bisa menjaga pikirannya secara jelas & sadar, sampai pada detik2 terakhir hidupnya. Jika ditangani secara tepat, maka tubuh dapat bergerak bebas leluasa.

 

Banyak kanker yang tidak memicu rasa sakit, tapi jika benar2 sakit atau nyeri, itu bisa dikontrol.

 

Jika Anda tidak ada gejala sakit, nyaman2 aja, tetap berselera (makan), tapi dlm pemeriksaan medis terdeteksi kanker, maka “kanker” ini dipastikan adalah “pseudo kanker (kanker palsu/semu)”.

 

Dgn hanya mengandalkan pencitraan Sinar X utk mendeteksi kanker payudara, 99%-nya juga berupa pseudo kanker, tp sebagian besar penderita tetap saja akan menjalani mastektomi (operasi pengangkatan payudara), disarankan sebaiknya berhati-hati.

 


2. Lebih dini menemukan kanker juga percuma. Karena sejak lahirnya sel-sel induk kanker, masa kanker merenggut nyawa seseorang itu telah pasti. Bila ditemukan lebih awal, mk “waktu bertahan hidup” jadi lebih lama.

 

Jadi, kita harus melihat “tingkat kelangsungan hidup dlm 10 thn”, baru bisa menentukan penderita bisa disembuhkan atau tidak.

 


3. Operasi adalah cedera serius buatan (manusia). Setelah operasi, fisik kita akan menurun drastis, amat rentan terinfeksi, bahkan bisa meninggalkan sequela yang sulit disembuhkan. Meninggal di meja operasi juga biasa terjadi. Jika dokter menganjurkan Anda untuk operasi, maka dipertimbangkan dgn rinci, efek seusai operasi.

 

Komunitas medis mengatakan : “Begitu operasi dilakukan, maka sel-sel kanker akan murka”. Karena operasi akan meninggalkan bekas luka, dan bekas luka itu merusak sel-sel normal, shg sel-sel kanker dalam darah akan meresap ke dalam, mempercepat pembiakan & menyebar ke mana-mana.

 


4. Kemoterapi itu sangat beracun. Kanker yg bisa disembuhkan secara kemoterapi hanya ada 4 macam: leukemia akut, limfoma ganas, kanker testis, kanker koriokarsinoma. Bbrpa jenis kanker ini hanya sktar 10% dari semua jenis kanker.

 

Apakah kemoterapi dapat memperpanjang hidup penderita, masih harus dibuktikan lebih lanjut. Racun obat itu sangat keras, dapat berefek samping yg serius. Semakin tinggi usia, dan semakin lama waktu merokok, maka toksisitas kemoterapi akan tampak lebih jelas.

 


5. Sebesar 90% dari penyakit kanker, terlepas diobati tidak, masa bertahan hidupnya sama.

 

Bagaimnapun mutahirnya perkembangan medis, kanker yg sebenarnya itu mustahil bisa disembuhkan dgn hanya mengandalkan tenaga manusia.

 

Ttg kesaksian2 tentang “sembuh secara ajaib”, “kanker lenyap tak berbekas”, sebagian besar berhubungan dgn pseudo kanker atau kanker semu.

 

“Pseudo kanker” sama seperti jerawat, abaikan saja, karena secara alami akan hilang sendiri. Namun, para dokter justru mempropagandakan melalui media cetak atau eletronik dgn kata-kata promosi “kami telah berhasil menyembuhkan kanker"

 


6. Meskipun dokter telah memastikan bahwa Anda terserang kanker, jika Anda tidak menderita krna penyakit itu, maka lebih baik menunggu sambil mengamati. Tapi, jika memang Anda benar2 ingin mengobatinya, maka coba Anda pertimbangkan dulu apakah diagnosis dokter itu benar.

 

Link Berita : https://twitter.com/JulianiMadinah/status/1666484923400609821

 

 

(Tim WNR Jkt).

Tidak ada komentar:

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Page