Podcast Aksi Nyata: Mengapa Kesehatan Mental Penting Dipupuk Sejak Dini - WARTA NASIONAL RAYA | HARIAN BERITA INDONESIA

WARTA NASIONAL RAYA | HARIAN BERITA INDONESIA

Harian Berita Indonesia


 

-----


=====


 

Breaking

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Rabu, Oktober 19, 2022

Podcast Aksi Nyata: Mengapa Kesehatan Mental Penting Dipupuk Sejak Dini

 



Generasi muda saat ini, contohnya generasi Z tak dipungkiri memang sudah begitu peduli, aware tentang masalah kesehatan mental.


Namun tak bisa ditampik, isu kesehatan mental bagi generasi-generasi sebelumnya yang lebih tua seperti generasi milenial atau generasi Y, atau generasi baby boomer, memang tidak terlalu familiar.


Padahal, seperti dikatakan Ike Suharjo, Juru Bicara Nasional DPP Partai Perindo, idealnya soal kesehatan mental itu perlu dipupuk sejak dini, sejak masa anak-anak. Menurutnya, hal ini bertujuan untuk menghindari gangguan kejiwaan.


"Sudah seharusnya wawasan (mentalness), terkait mental health ini sudah dikenalkan sejak dini ya. Dimulai dari anak waktu sekolah di masa pubertas," ungkap Ike Suharjo, dalam podcast Aksi Nyata Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental, dikutip dari kanal YouTube Partai Perindo.


Ia menyoroti bahwa gangguan jiwa bisa terjadi pada seseorang, terkadang tanpa disadari. Berdampak serius mengganggu kesehatan tubuh dan bisa mempengaruhi kondisi mental seseorang.


“Kesehatan mental itu akan berimbas kepada fisik. Pikiran juga nyambung dengan mental health, jadi kalau kesehatan mental bermasalah, otomatis akan fisik berimbas,” tambahnya.


Ike menjelaskan, mental health sendiri terbagi dua yakni psikotik dan non psikotik. Psikotik, ketika seseorang dengan gangguan dalam pikiran, tidak membedakan mana realita dan mana yang halusinasi.


Sementara non-psikotik, gangguan mental yang bisa menyebabkan seseorang cemas berlebihan. Hingga bisa memengaruhi kepribadian seseorang, seperti menjadi anti sosial. Non sikotik, apa yang seharusnya tidak masuk dalam pikirannya, tapi dipikirkan.


"Ini menimbulkan depresi atau gangguan kecemasan berlebihan terus gangguan kepribadian anti sosial sampai fobia," pungkas Ike.


(Ys/WNR)

Tidak ada komentar:

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Page