JAKARTA (Wartanasionalraya.com) — Pemanfaatan energi terbarukan melalui sistem pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) Atap kian diminati. Terlihat dari banyaknya pelaku industri yang mulai sadar akan pentingnya penggunaan energi yang ramah lingkungan dalam kegiatan operasional perusahaannya.
Seperti
belum lama ini perusahaan yang bergerak dalam produksi baja lapis aluminium
seng (galvalume), PT Saranacentral Bajatama Tbk. (BAJA) yang meresmikan
instalasi PLTS Atap di pabriknya yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat.
Sebanyak
2160 panel surya terpasang di pabrik tersebut diklaim mampu menggantikan
penggunaan listrik sebesar 1.065.506 kWh dan menekan produksi CO2 sebesar
995.183 kg setiap tahunnya.
Hal
ini makin mempertegas komitmen PT Saranacentral Bajatama Tbk dalam menerapkan
praktik bisnis yang berkelanjutan dan berorientasi terhadap efisiensi sumber
daya.
Presiden
Direktur Saranacentral Bajatama Handaja Susanto mengatakan proses produksi baja
memerlukan sumber energi yang besar sehingga pihaknya perlu terus melakukan
efisiensi pemakaian energi.
Salah
satu solusinya adalah penggunaan PLTS Atap sebagai sumber energi alternatif
yang lebih murah dibandingkan sumber energi berbahan baku fosil. "PLTS
Asap ini mudah dipasang dan dirawat serta tidak mengganggu kegiatan
operasional," ujar Handaja Susanto, seperti dikutip Bisnis.Com.
Selain
SCB yang telah mengaplikasikan energi baru terbarukan dalam kegiatan
operasionalnya, pelaku industri lainnya yakni PT Bina Niaga Multiusaha (BNM) sebagai
perusahaan yang bergerak pada produksi dan pengelola stainless steel juga
melakukan instalasi panel surya di atap pabriknya yang berlokasi di kawasan
industri Jababeka, Bekasi.
Melalui instalasi PLTS Atap, kegiatan produksi
yang dilakukan BNM juga disuplai listrik dari 784 panel surya yang terpasang
sehingga mampu menghasilkan energi bersih sebesar 452.417 kWh dan mengurangi
emisi karbon sebesar 422.557 kg setiap tahun. Jumlah karbon tersebut setara
dengan penggunaan 117.968 liter bensin dan perlu menanam 5.302 pohon selama 10
tahun untuk mengurangi karbon tersebut. Dwi Wahyu Jatmika, Direktur PT Bina
Niaga Multiusaha menambahkan bahwa instalasi PLTS Atap ini merupakan salah satu
bentuk tanggung jawab perusahaan menerapkan kegiatan operasional yang ramah
lingkungan.
"Kami
ingin mendukung upaya bersama dalam mengurangi dampak terhadap perubahan iklim
dunia. Kami yakin menggunakan energi matahari melalui pemasangan PLTS Atap
merupakan langkah yang tepat bagi pelaku industri,” jelasnya.
Selain
biaya pemakaian yang lebih rendah dari biaya energi berbahan baku fosil,
tingginya minat pelaku industri terhadap penggunaan PLTS Atap juga didorong
teknologinya yang relatif mudah diimplementasikan. Partisipasi industri dalam
pemanfaatan PLTS Atap juga akan membantu pemerintah mempercepat pencapaian
target bauran energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada 2025. Eka
Himawan, Presiden Direktur PT Xurya Daya Indonesia mengapresiasi langkah nyata
yang diambil oleh PT Saranacentral Bajatama dan PT Bina Niaga Multiusaha untuk
mendukung pelestarian lingkungan.
"Kami
akan terus mendukung upaya seluruh pelaku industri untuk menggunakan energi
baru dan terbarukan dengan menyediakan skema sewa tanpa biaya investasi untuk
pemasangan, pengoperasian dan perawatan PLTS Atap," imbuhnya.
(***/Red.
WNR/email:wartanasional2008@gmail.com).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar