BNI Gelontorkan Dana ke Usaha PLTS atau Pembangkit Listrik Tenaga Surya - WARTA NASIONAL RAYA | HARIAN BERITA INDONESIA

WARTA NASIONAL RAYA | HARIAN BERITA INDONESIA

Harian Berita Indonesia


 

-----


=====


 

Breaking

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Rabu, Juli 13, 2022

BNI Gelontorkan Dana ke Usaha PLTS atau Pembangkit Listrik Tenaga Surya

 



INDONESIA (Wartanasionalraya.com)
 – Seperti dikabarkan media nasional pada 8 Juli 2020, bahwa salah satunya PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI (kode saham: BBNI) kini terus berkomitmen untuk bersama mendukung program pemerintah dalam percepatan penetrasi energi terbarukan. Salah satu caranya, adalah lewat pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di kawasan pabrik KALBE Nutritionals Cikampek, Jawa Barat.


Pemasangan panel surya tersebut merupakan kolaborasi antara pelaku sektor riil bersama sektor keuangan. Salah satu tujuannya, untuk mendorong penggunaan energi terbarukan dalam upaya menjaga lingkungan dan mendukung ekonomi berkelanjutan.


Pemasangan panel surya dilakukan sejak awal 2022 dan telah mencapai 2.970 unit dengan total kapasitas 1.603 kWp. Panel tersebut diharapkan beroperasi pertengahan bulan ini. Panel surya itu memiliki kapasitas produksi 2,1 GWh dan dapat mengurangi emisi karbon sebesar 2.104,66 ton per tahun. Pemasangan panel surya dilakukan oleh Aruna Cahaya Pratama dan dibiayai BNI.


Director of Supply Chain Management & Innovation PT Sanghiang Perkasa I Gede Putu Eka Putra mengatakan, komitmen perseroan sejalan dengan misi KALBE Nutritionals untuk menyediakan produk nutrisi terbaik di setiap tahap kehidupan manusia. Karena itu, KALBE Nutritionals berupaya menerapkan proses bisnis yang lebih berkelanjutan dengan menggunakan energi hijau yang ramah lingkungan di fasilitas produksi yang dimiliki perusahaan.


“Kami sadar, dalam menjalankan bisnis perlu memikirkan juga langkah ke depan. Tujuannya, supaya tetap bisa bersinergi dengan lingkungan sebagai sumber dari setiap produk nutrisi yang kami produksi. Pemasangan panel surya ini semoga menjadi kontribusi KALBE Nutritionals terhadap teknologi ramah lingkungan. Ini bentuk komitmen kami dalam menjalankan bisnis yang berkelanjutan,” sebut I Gede Putu.


I Gede Putu juga menambahkan, KALBE Nutritionals selalu menjalankan pengendalian pencemaran lingkungan dan pengelolaan limbah dengan taat. Pemasangan panel surya di kawasan pabrik menjadi inovasi untuk efisiensi energi dan mengurangi emisi karbon lewat energi terbarukan.


Audwin Purwadi selaku Direktur Aruna PV mengapresiasi langkah nyata KALBE Nutritionals dan BNI dalam mengganti sumber energi di kawasan pabrik dengan memanfaatkan energi yang lebih ramah lingkungan. Dukungan terhadap pengurangan emisi karbon itu akan memberikan dampak terhadap pemasangan panel surya di tempat lain. Sehingga lebih banyak pelaku industri yang tergerak untuk mengimplementasikan prinsip green ekonomi.


“Kami mengapresiasi kolaborasi strategis antara pelaku industri dan sektor jasa keuangan ini. Kami akan terus proaktif untuk mendorong sebanyak-banyaknya perusahaan lainnya untuk beralih ke energi terbarukan,” tutur Audwin.

 

Dukungan Green Banking

Corporate Secretary BNI Mucharom menyampaikan, perseroan berkomitmen terus memberikan dukungan pembiayaan bagi pembangunan proyek-proyek energi baru terbarukan. BNI memberikan dukungan kepada Aruna yang memiliki kapasitas dalam penyedia jasa pembangunan PLTS. Salah satu penggunanya adalah KALBE Nutritionals.


Bagi BNI, implementasi green banking merupakan salah satu arahan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) guna membantu percepatan transisi energi di sektor riil. Hingga kuartal pertama 2022, kredit BNI untuk sektor energi baru dan terbarukan mencapai Rp 10,3 triliun. BNI juga telah menyalurkan pembiayaan untuk penanganan polusi mencapai Rp 6,8 triliun, serta segmen pengelolaan air dan air limbah senilai Rp 23,3 triliun.


“Sebagai pioneer green banking, tentunya kami menyambut baik langkah kolaboratif ini. Kami berharap lebih banyak pelaku industri yang tergerak untuk mulai melakukan transformasi demi mendukung semangat Go Green nasional,” katanya.


Mucharom menyampaikan komitmen BNI terhadap penjagaan lingkungan akan semakin kuat seiring dengan telah efektifnya obligasi hijau senilai Rp 5 triliun. BNI pun aktif mencari debitur-debitur potensial berkualitas untuk menyalurkan fasilitas pembiayaan pada proyek-proyek dalam kategori kegiatan usaha lingkungan.


“Untuk membantu transisi ekonomi karbon di Indonesia, BNI juga telah memperoleh peringkat Surat Utang Jangka Panjang ini dari PEFINDO untuk periode satu tahun, dengan peringkat AAA yang merupakan peringkat tertinggi. Dari tahap book building green bond, kami juga telah over subscribe sebanyak 4 kali, yang mengindikasikan bahwa investor mengapresiasi komitmen BNI,” katanya.


Tentang BNI
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI didirikan pada 5 Juli 1946 dan menjadi bank pertama milik negara yang lahir setelah kemerdekaan Indonesia. BNI sempat berfungsi sebagai bank sentral dan bank umum sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang 2/1946, sebelum akhirnya beroperasi sebagai bank komersial sejak 1955.


Hingga Maret 2022, BNI memiliki 2.128 outlet dalam negeri yang tersebar di 34 provinsi dan 420 kabupaten/kota serta 7 outlet luar negeri yang tersebar di berbagai negara. BNI memiliki 23 Commercial Business Center (SBK), 27 SME Business Center (SBE), serta 12 Consumer Loan Center (SKK). BNI juga memiliki jaringan Agen46 (Branchless Banking) di 157.464 lokasi.


BNI kini memiliki 16.384 ATM yang tersebar di 34 provinsi dan 521 kabupaten/kota termasuk 6 ATM di luar negeri. Yaitu 4 ATM di Hongkong dan 2 ATM di Singapura. Jaringan ATM tersebut juga dapat melayani transaksi kartu debit berlogo GPN, Link, ATM Bersama, dan Prima.


BNI sebagai holding perusahaan telah memiliki 4 anak perusahaan. Yaitu BNI Multifinance (pembiayaan), BNI Life (perasuransian), BNI Remittance (remitansi), dan BNI Sekuritas (pasar modal). BNI Asset Management (Manajer Investasi) merupakan anak perusahaan dari BNI Sekuritas. 


(*/Tim Redaksi WNR).

Tidak ada komentar:

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Page