INDONESIA (Wartanasionalraya.com) – Seperti dikabarkan media nasional pada 8 Juli 2020, bahwa salah satunya PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI (kode saham: BBNI) kini terus berkomitmen untuk bersama mendukung program pemerintah dalam percepatan penetrasi energi terbarukan. Salah satu caranya, adalah lewat pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di kawasan pabrik KALBE Nutritionals Cikampek, Jawa Barat.
Pemasangan panel surya
tersebut merupakan kolaborasi antara pelaku sektor riil bersama sektor keuangan.
Salah satu tujuannya, untuk mendorong penggunaan energi terbarukan dalam upaya
menjaga lingkungan dan mendukung ekonomi berkelanjutan.
Pemasangan panel surya
dilakukan sejak awal 2022 dan telah mencapai 2.970 unit dengan total kapasitas
1.603 kWp. Panel tersebut diharapkan beroperasi pertengahan bulan ini. Panel
surya itu memiliki kapasitas produksi 2,1 GWh dan dapat mengurangi emisi karbon
sebesar 2.104,66 ton per tahun. Pemasangan panel surya dilakukan oleh Aruna
Cahaya Pratama dan dibiayai BNI.
Director of Supply Chain
Management & Innovation PT Sanghiang Perkasa I Gede Putu Eka Putra
mengatakan, komitmen perseroan sejalan dengan misi KALBE Nutritionals untuk
menyediakan produk nutrisi terbaik di setiap tahap kehidupan manusia. Karena
itu, KALBE Nutritionals berupaya menerapkan proses bisnis yang lebih berkelanjutan
dengan menggunakan energi hijau yang ramah lingkungan di fasilitas produksi
yang dimiliki perusahaan.
“Kami sadar, dalam
menjalankan bisnis perlu memikirkan juga langkah ke depan. Tujuannya, supaya
tetap bisa bersinergi dengan lingkungan sebagai sumber dari setiap produk
nutrisi yang kami produksi. Pemasangan panel surya ini semoga menjadi
kontribusi KALBE Nutritionals terhadap teknologi ramah lingkungan. Ini bentuk
komitmen kami dalam menjalankan bisnis yang berkelanjutan,” sebut I Gede Putu.
I Gede Putu juga
menambahkan, KALBE Nutritionals selalu menjalankan pengendalian pencemaran
lingkungan dan pengelolaan limbah dengan taat. Pemasangan panel surya di
kawasan pabrik menjadi inovasi untuk efisiensi energi dan mengurangi emisi
karbon lewat energi terbarukan.
Audwin Purwadi selaku Direktur Aruna PV mengapresiasi langkah nyata KALBE Nutritionals dan BNI dalam mengganti sumber energi di kawasan pabrik dengan memanfaatkan energi yang lebih ramah lingkungan. Dukungan terhadap pengurangan emisi karbon itu akan memberikan dampak terhadap pemasangan panel surya di tempat lain. Sehingga lebih banyak pelaku industri yang tergerak untuk mengimplementasikan prinsip green ekonomi.
“Kami mengapresiasi
kolaborasi strategis antara pelaku industri dan sektor jasa keuangan ini. Kami
akan terus proaktif untuk mendorong sebanyak-banyaknya perusahaan lainnya untuk
beralih ke energi terbarukan,” tutur Audwin.
Dukungan Green Banking
Corporate Secretary BNI
Mucharom menyampaikan, perseroan berkomitmen terus memberikan dukungan
pembiayaan bagi pembangunan proyek-proyek energi baru terbarukan. BNI
memberikan dukungan kepada Aruna yang memiliki kapasitas dalam penyedia jasa
pembangunan PLTS. Salah satu penggunanya adalah KALBE Nutritionals.
Bagi BNI, implementasi
green banking merupakan salah satu arahan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
guna membantu percepatan transisi energi di sektor riil. Hingga kuartal pertama
2022, kredit BNI untuk sektor energi baru dan terbarukan mencapai Rp 10,3
triliun. BNI juga telah menyalurkan pembiayaan untuk penanganan polusi mencapai
Rp 6,8 triliun, serta segmen pengelolaan air dan air limbah senilai Rp 23,3
triliun.
“Sebagai pioneer green
banking, tentunya kami menyambut baik langkah kolaboratif ini. Kami berharap
lebih banyak pelaku industri yang tergerak untuk mulai melakukan transformasi
demi mendukung semangat Go Green nasional,” katanya.
Mucharom menyampaikan
komitmen BNI terhadap penjagaan lingkungan akan semakin kuat seiring dengan
telah efektifnya obligasi hijau senilai Rp 5 triliun. BNI pun aktif mencari
debitur-debitur potensial berkualitas untuk menyalurkan fasilitas pembiayaan
pada proyek-proyek dalam kategori kegiatan usaha lingkungan.
“Untuk membantu transisi
ekonomi karbon di Indonesia, BNI juga telah memperoleh peringkat Surat Utang
Jangka Panjang ini dari PEFINDO untuk periode satu tahun, dengan peringkat AAA
yang merupakan peringkat tertinggi. Dari tahap book building green bond, kami
juga telah over subscribe sebanyak 4 kali, yang mengindikasikan bahwa investor
mengapresiasi komitmen BNI,” katanya.
Tentang BNI
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI didirikan pada 5 Juli 1946 dan
menjadi bank pertama milik negara yang lahir setelah kemerdekaan Indonesia. BNI
sempat berfungsi sebagai bank sentral dan bank umum sebagaimana tertuang dalam
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang 2/1946, sebelum akhirnya
beroperasi sebagai bank komersial sejak 1955.
Hingga Maret 2022, BNI
memiliki 2.128 outlet dalam negeri yang tersebar di 34 provinsi dan 420
kabupaten/kota serta 7 outlet luar negeri yang tersebar di berbagai negara. BNI
memiliki 23 Commercial Business Center (SBK), 27 SME Business Center (SBE), serta
12 Consumer Loan Center (SKK). BNI juga memiliki jaringan Agen46 (Branchless
Banking) di 157.464 lokasi.
BNI kini memiliki 16.384
ATM yang tersebar di 34 provinsi dan 521 kabupaten/kota termasuk 6 ATM di luar
negeri. Yaitu 4 ATM di Hongkong dan 2 ATM di Singapura. Jaringan ATM tersebut
juga dapat melayani transaksi kartu debit berlogo GPN, Link, ATM Bersama, dan
Prima.
BNI sebagai holding
perusahaan telah memiliki 4 anak perusahaan. Yaitu BNI Multifinance
(pembiayaan), BNI Life (perasuransian), BNI Remittance (remitansi), dan BNI
Sekuritas (pasar modal). BNI Asset Management (Manajer Investasi) merupakan
anak perusahaan dari BNI Sekuritas.
(*/Tim Redaksi WNR).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar