Pengelola RPTRA Kamal Bahari Sajikan Palu Butung Tujuh Kurma Dalam Festival Kreasi Takjil - WARTA NASIONAL RAYA | HARIAN BERITA UMUM INDONESIA

WARTA NASIONAL RAYA | HARIAN BERITA UMUM INDONESIA

Harian Berita Umum Indonesia


 

-----


=====

Breaking

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Rabu, April 13, 2022

Pengelola RPTRA Kamal Bahari Sajikan Palu Butung Tujuh Kurma Dalam Festival Kreasi Takjil



JAKARTA UTARA (Wartanasionalraya.com) - Mengolah aneka hidangan berbuka puasa yang dipadukan dengan susu steril tujuh kurma menjadi tantangan baru bagi para peserta yang berpartisipasi dalam Festival Kreasi Takjil yang digagas oleh Tim Penggerak PKK Kota Administrasi Jakarta Utara. 


"Saya sangat berkesan dengan adanya Festival Kreasi Takjil karena bisa menambah pengalaman dan pengetahuan. Ini adalah kegiatan yang sangat bermanfaat dimana kita sebagai peserta dituntut untuk berinovasi membuat takjil yang lezat dan menarik," ungkap Pengelola RPTRA Kamal Bahari, Hayati saat dikonfirmasi, Rabu (13/4). 


Hayati merupakan salah satu perwakilan dari Kelurahan Kamal Muara, Kecamatan Penjaringan yang ikut serta dalam ajang bergengsi tersebut. "Hari ini, saya membuat menu takjil palu butung tujuh kurma dan bahan yang digunakan seperti susu steril tujuh kurma, tepung beras, pisang, kurma, sirup, dan gula. Biaya yang dikeluarkan untuk proses pembuatan palu butung tujuh kurma sekitar Rp 100 ribu," terangnya. 


Menu andalan yang kerap dibuat oleh Hayati ini terasa lebih nikmat setelah dikreasikan dengan penambahan susu steril tujuh kurma. "Terasa beda dan lebih enak karena ada aroma dari kurma tersebut. Kombinasi rasanya jadi pas apalagi kalau ditambah dengan menggunakan es batu maka akan lebih segar dan nikmat," ucapnya. 


Untuk proses pembuatan palu butung tujuh kurma membutuhkan waktu sekitar dua jam. "Saya pilih menu ini karena proses pembuatannya mudah, cepat, dan tidak banyak menggunakan bahan-bahan lainnya. Menu takjil yang sederhana tapi rasanya mewah," tutur Hayati. 


Kendati tidak meraih juara dalam Festival Kreasi Takjil namun Hayati tetap mengaku bangga dan senang karena sudah ikut terlibat langsung dalam acara tersebut. "Kalah atau menang adalah hal yang biasa tapi yang paling utama adalah bisa bersilaturahmi dengan peserta lainnya dan menambah pengalaman," pungkasnya.


(Hamron/Red. WNR/Kominfo.TIK JU).

Tidak ada komentar:

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Page