Kabupaten Batang Laksanakan Upacara Bendera Peringati HUT RI ke 74 Tahun - WARTA NASIONAL RAYA | Harian Umum Berita Indonesia

WARTA NASIONAL RAYA | Harian Umum Berita Indonesia

Harian Umum Berita Indonesia

PT Pelindo Solusi Logistik atau SPSL


 

-----------


 


 

Breaking

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Minggu, Agustus 18, 2019

Kabupaten Batang Laksanakan Upacara Bendera Peringati HUT RI ke 74 Tahun

BATANG JATENG (WARTA NASIONAL)Bertempat di Alun - Alun Kabupaten Batang Pemerintah Kabupatyen Batang  Sabtu kemarin (17/08) menggelar Upacara Bendera Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 74 dan detik- detik Proklamasi tingkat, dan berlangsung khidmat.

Bertindak sebagai Inspektur Upacara Bupati Batang Wihaji. S.Ag,M.Pd dan Perwira upacara Kasubag Sarana prasaran Polres Batang AKP. Bambang Sugianto.

Adapun selaku Komandan upacara Perwira seksi Logistik Kodim 0736/ Batang Kapten CBA. Suwanto, untuk Komandan kompi Paskibraka Perwira Seksi Intel Kodim 0736/ Batang Kapten CPM.Joko Wahyono.

Dalam upacara tersebut juga di hadiri oleh Wakil Bupati Batang Suyono, Komandan Kodim 0736 Batang Letkol Kav Henry RJ. Napitupuli, Kapolres Batang AKBP Edi Suranta Sinulingga.

Bupati Batang Wihaji yang membacakan sambutan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pronowo mengatakan, dalam masa perjuangan setelah kemerdekaan ini sudah semestinya kita tidak membedakan suku, agama atau pun ras. Tak peduli warna kulit, rambut, jenis kelamin, kaya atau pun miskin. Semua sama di mata negara. Founding fathers bangsa ini telah memberi contoh lewat laku, bukan sekadar gembar gembor persatuan. Mereka berdarah-darah menegakkan kemerdekaan.

"Pancasila sebagai dasar Republik adalah harga mati. Tidak bisa ditawar dan harus kita tanam sedalam-dalamnya di Bumi Pertiwi. Pancasila inilah sebagai induk semangnya negara ini, yang di dalamnya bersemayam ajaran-ajaran agama: Hindu, Budha, Islam, Katolik, Kong Hu Chu dan Kristen. Yang di dalamnya bersemayam spirit-spirit berasaskan kebudayaan Nusantara. Kalaulah sistem pemerintahannya pernah berubah, toh akhirnya jiwa-jiwa yang telah menyatu dari Sabang sampai Merauke dari Miangas hingga Rote tidak bisa dipisahkan," jelasnya

Tekad kebersamaan, senasib sepenanggungan inilah yang terus kita emban untuk menghadapi zaman. Sejak dilahirkan Indonesia mendapat berbagai tantangan dan persoalan berat, mulai dari seringnya bencana alam, korupsi, konflik sosial, gerakan separatisme dan radikalisme. Belum lagi tantangan modernisasi yang bergerak seiring dentang jam.  ( * WARNAS 002)

Tidak ada komentar:

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Page