JAKARTA-WARTA
NASIONAL (01/08) - Direktur Keuangan dan SDM PT Indonesia Kendaraan Terminal/IKT Tbk. Atau dikenal
dengan nama bisnis IPCC (Indonesia Port Corporation Car) mengatakan bahwa dari sisi
kinerja keuangan IPCC menunjukkan hal yang menggembirakan.
“Tahun
2017 misalnya, IPCC membukukan pendapatan Rp. 422,1 miliar, naik 34,3%
dibandingkan 2016 sebesar Rp. 314,3 miliar. EBITDA IPCC bertambah 31,5% menjadi
Rp. 175,4 miliar dari Rp. 133,4 miliar. Laba kotor naik 26,8% menjadi Rp. 208,6
miliar dari Rp. 164,5 miliar, dan laba bersih IPCC tumbuh 32,2% dari Rp. 98,4
miliar menjadi Rp. 130,1 miliar pada 2017.
Total
aset IPCC per Desember 2017, kata Dirkeu Sugeng
Mulyadi, mencapai Rp. 336,3 miliar, naik 26,95% dibandingkan 2016 sebesar
Rp. 264,9 miliar. Liabilitas IPCC naik 25% menjadi Rp. 99,2 miliar dari Rp.
79,3 miliar, dan ekuitas tumbuh 27,7% menjadi Rp. 237 miliar dari Rp. 185,6
miliar dan current ratio sebesar 3,3 kali, naik dari 2,4 kali.
“Dan dalam
tiga tahun terakhir rata-rata ROA IPCC mencapai 35,4%, margin EBITDA 40,4%, ROE
50,6%, dan ekuitas terhadap aset rata-rata 69,8%,” ujarnya,.
Dengan
performa yang ada saat ini, tambah Dirkeu Sugeng, IPCC/IKT Tbk siap menjadi
ujung tombak pemerintah dalam hal terus meningkatkan kinerja ekspor dan impor
nasional, khususnya dalam otomotif/Kendaraan.
“Sebagai
bentuk karya BUMN untuk Negeri, IPCC /IKT Tbk akan terus memperluas lini
bisnis, skala nasional maupun intyernationalo,” ungkapnya. (SFL/WN.Com).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar