Salah satu sudut "surga" di Pulau Widi, Kab. Halmahera Selatan, Maluku Utara. |
Kepulauan Widi tidak hanya menawarkan peson alamnya yang indah, tapi juga sumber daya ikan yang berlimpah. Lomba mancing level internasional bertajuk Widi International Fishing Tournament (WIFT) menjadi ajang mengangkat Pulau Widi di kancah destinasi wisata dunia.
Nama Kepulauan Widi memang belum tersohor seperti Raja Ampat. Tapi keindahan kepulauan yang berada di Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara itu tak bisa dianggap sepele. Hamparan pasirnya yang putih membentang luas sepanjang pantai. Air lautnya jernih berwarna kebiruan. Terumbu karang terhampar luas dan berbagai biota lautnya menambah kecantikan kepulauan yang sering disebut sebagai Bahama di kawasan timur itu.
Tidak saja keindahan pantainya, kepulaian Widi juga dilengkapi dengan danau air tawar. Ada juga hutan bakau yang hijau. Kicauan burung Maleu yang jinak dan berlalu lalang di pantai dan semak menambah eksotisme tersendiri. Tak heran bila, kepulauan Widi kerap dijuluki sebagai Maladewanya Indonesia. Kecantikan panorama alamnya disebut-sebut menyamai Maldives, destinasi liburan selibriti dunia.
Secara geografis, Kepulauan Widi memiliki 99 pulau kecil. Bila air laut sedang surut, pulau-pulau itu akan tersambung menjadi satu kesatuan. Di Kepulauan itu juga ada tiga atol dan dua gugus pulau. Masyarakat lokal memberi nama dua gugus pulau itu Pulau Daga Gane dan Pulau Daga Weda. Nama itu diberikan lantaran, satu gugus pulau berada di Kecamatan Gane dan satu lainya di Kecamatan Weda.
Meski begitu, tidak semua pulau di Kepulauan Widi berpenghuni. Hanya ada satu pulau yang berpenghuni. Yakni Pulau Daga. Penghuninya juga tidak banyak, hanya 11 kepala keluarga. Mereka menghuni rumah panggung kayu di sekitar dermaga. Untuk bertahan hidup mereka mengandalkan penghasilan dari menangkap ikan.
Maklum, kekayaan alam bawah laut kepulauan Widi menyimpan potensi sumber daya ikan yang berlimpah. Pasalnya, kepulauan itu menjadi jalur migrasi ikan, dari laut Pasifik ke Samudera Indonesia. Tak heran bila, disana ada berbagai jenis ikan besar. Sebut saja misalnya, ikan marlin, Tuna, Other Fish, Dolphin Fish, Wahoo, Snaper, Eskolar, dan Mata Bongsang.
Event Mancing Bertaraf International
Widi International Fishing Tournament 2017 digelar 25-29 Oktober 2017. |
Karena itu, Kepulauan Widi tidak hanya manwarkan keindahan pantai dengan pasir putihnya, tapi juga kekayaan alam bawah lautnya. Sangat cocok untuk dijadikan sebagai destinasi wisata bagi traveler pehobi mincing.
Untuk itulah, di Kepulauan Widi rencananya akan digelar Widi International Fishing Tournament (WIFT) yang akan berlangsung pada 25 hingga 29 Oktober 2017. Event bertaraf international itu akan di buka Presiden Joko Widodo.
Lewat ajang Widi International Fishing Tournament (WIFT) 2017, nama Kepulauan Widi akan diangkat untuk pertama kalinya ke mata dunia. Hingga kini tercatat, sudah ada 100 orang atlet memancing internasional yang telah mendaftar diri mengikuti tournament itu. Mereka datang dari berbagai negara.
Selain itu juga akan digelar Festival Kuliner dan Budaya yang akan diresmikan Ibu Negara. Perhelatan itu akan memperkenalkan pulau-pulai lain di kawasan itu. Sebut saja misalnya Tanjung Tauno yang merupakan habibat duyung. Ada pula Tanjung Satari Pandang Pasir Putih, budaya habitat rumput laut.
Wakil Gubernur Maluku Utara M Natsir Thaib dengan adanya event ini, orang akan datang dan mengenal Kepulauan Widi. Soal potensi kelautan menurutnya sudah tidak perlu disanksikan lagi. Apalagi soal spot-spot mancing, Widi adalah juaranya. Ada ratusan spot mancing di sekitar Kepulauan Widi. “Yang penting orang kenal dulu dengan WIFT, dan orang bisa kenal keindahan Maluku Utara,”katanya.
Wagub Maluku Utara M. Natsir Thaib. (Foto :Jawa Pos) |
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku Utara Muhammad Buyung Radjiloen menyebut Kepulauan Widi sebagai 'surganya' bagi traveler pehobi olahraga mancing. Di Widi, bisa merasakan beragam sensasi 'tarikan' ikan saat mancing. Dari tuna, cakalang, tongkol, semua ada di Widi. “Tetapi yang paling banyak, 'dog teeth' Tuna. Yellow fin tuna ada juga, tetapi yang paling seru sensasinya itu 'dog teeth' tuna," jelas Buyung, sapaan akrabnya.
Sedangkan Kepala Dinas Pariwisata dan Olah Raga Kabupaten Halmahera Selatan, Nur Kamarullah, menuturkan, upaya memperomosikan Kepulauan Widi tak ada habisnya. Bahkan sejumlah turis asing sudah banyak yang bertandang ke pulau Widi. Mereka terkesan dengan pulau itu dan memberikan apresiasi dengan menyebutkan sebagai Maldives rasa Indonesia. Karena itu saat WIFT mendatang, dinas pariwisata akan menjadikan Kepulauan Widi sebagai magnet utama pariwisata yang mendunia di Halmahera Selatan.
Sebenarnya, kegiatan memperomosikan Pulau Widi sudah gencar dilakukan Pemkab Halmahera Selatan. Diantaranya seperti mengikuti pameran Diving di Jakarta, Festival Legu Gam di Maluku Utara dan pameran Produk Kreatif dan Investasi Daerah di Yogyakarta.
Bahkan geliat pariwisata di Kepulauan Widi sudah di kembangkan sejak 2005 lalu. Salah satunya telah ditandatanganinya nota kesepahaman antara Gubenur Maluku Utara yang saat itu dijabat Abdul Gani Kasuba dan Bupati Halmahera Selatan Muhammad Kasuba dengan Natalia Nari Cahterine, CEO PT Leadership Island Indonesia. Disana disepakati pembangunan Kepulaian WIdi itu akan dikembangkan dengan tujuh konsep pembangunan. Bandara mini dan pelabuhan menjadi fasilitas pertama yang akan dibangu.
Untuk menuju ke Kepulauan Widi, bisa ditempuh menggunkan kapal laut dari Pulau Bacan. Waktu tempuhnya kurang lebih 3 jam dari Pelabuhan Laut Babang, Labuha, Pulau Bacan. Dari Ternate ke Pulau Bacan, bisa naik pesawat dengan waktu temuh sekitar 40 menit.Perjalanannya memang cukup panjang, tetapi itu akan sepadan dengan pengalaman yang akan dapatkan. Belum banyak traveler yang mengeksplorasi keindahan Pulau Widi. Penasaran dengan keindahannya, anda bisa datang dan bukti sendiri di Maluku Utara. (bw)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar