JAKARTA INDONESIA (Warta Nasional Raya.com) - PT Pembakit Listrik Negara atau PLN (Persero) membutuhkan investasi Rp 3.000 triliun dalam 10 tahun ke depan untuk menjalankan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034. Hal itu menjadi landasan percepatan transisi energi dan kemandirian pasokan listrik nasional.
Hal itu dikemukakan Direktur Utama PLN Darmawan
Prasodjo mengacu pada RUPTL 2025-2034 menetapkan penambahan kapasitas
pembangkit sebesar 69,5 gigawatt (GW), dengan 76% di antaranya berbasis energi baru
terbarukan (EBT).
"Arahan dari Presiden Prabowo Subianto ini
adalah bagaimana kita bisa menyeimbangkan antara pertumbuhan, penciptaan
lapangan kerja dan juga keberlanjutan lingkungan. Jadi tugas kami berat juga.
Dalam hal ini kami membutuhkan investasi sekitar Rp 3.000 triliun selama 10
tahun," kata Darmawan dalam sebuah acara di Tangerang, Rabu kemarin
(26/11/2025).
Investasi baru itu disebut akan menciptakan
lapangan kerja, memerangi kemiskinan dan kelaparan, menciptakan kemakmuran dan
mengakselerasi pertumbuhan ekonomi.
Guna mencapai itu, Darmawan menyebut perlunya
membangun ekosistem yang kondusif untuk berinvestasi dan berkolaborasi. Adapun
berbagai tantangan antara lain terkait strategi, inovasi, sumber daya manusia
(SDM) dan kolaborasi bukan hanya di tingkat nasional, melainkan juga
internasional.
Darmawan mengaku tidak terlalu khawatir karena adanya dukungan dari Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) dan pemerintah.
"Saya tidak khawatir karena di sini ada atasan saya CEO Danantara (Rosan Roeslani) siap mendukung kami semuanya. Dalam hal ini juga dari pemerintah siap mendukung membangun ekosistem bagi semua, untuk kita agar semuanya bisa lebih produktif dan bisa bekerja bersama-sama," beber Darmawan.
(*** Tim Redaksi WNR)..































































Tidak ada komentar:
Posting Komentar