Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo Buka Acara Festival Ketupat Sumenep 1446 Hijriah/2025 - WARTA NASIONAL RAYA | Harian Umum Berita Indonesia

WARTA NASIONAL RAYA | Harian Umum Berita Indonesia

Harian Umum Berita Indonesia

PT Pelindo Solusi Logistik atau SPSL


 

-----------


 


 

Breaking

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Minggu, April 06, 2025

Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo Buka Acara Festival Ketupat Sumenep 1446 Hijriah/2025

 

 



SUMENEP (Wartanasionalraya.com)
– Pantai Slopeng kembali menjadi tempat pertunjukan akbar pada Minggu kemarin 6 April 2025, yakni Festival Ketupat, pesta kuliner, yang merangkai cita rasa, budaya dan identitas Sumenep Madura.


Festival tahunan tersebut dibuka secara langsung oleh Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo yang diiringi persembahan Tari Pesisir, tarian klasik yang memvisualkan harmoni antara manusia dan laut.


“Ini bukan sekadar pertunjukan, tapi pesan cinta kami kepada budaya. Kami ingin dunia tahu: Sumenep punya mahakarya,” ungkap Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, Minggu (06/04/2025).


Tak hanya tari, pesona visual juga terpancar dari kehadiran busana adat Sakera dan Marlena.


Pakaian tradisional Madura ini tak ubahnya simbol keberanian dan keanggunan, menegaskan identitas budaya yang berakar kuat namun tak lekang oleh zaman.


Dengan bangga, para pengisi acara membawanya melenggang di panggung festival menciptakan panorama budaya yang memesona.


“Melalui busana ini, kami memperkenalkan jati diri. Sakera dan Marlena adalah cerita kami, adalah Sumenep,” jelas sosok orang nomer satu di Kabupaten Sumenep itu.


Di sisi lain, ketupat menjadi bintang utama yang tak tergantikan. Bukan sekadar sajian kuliner, ia adalah warisan rasa yang menyatukan keluarga, menghidupkan tradisi, dan menghadirkan kehangatan.


Ragam ketupat tersaji dalam berbagai varian, dari klasik hingga inovatif, semuanya menggoda lidah para pengunjung.


Kepala Disbudporapar Sumenep, Mohammad Iksan, menambahkan bahwa Festival Ketupat adalah wajah lain dari diplomasi budaya.“Ini bukan sekadar mengenalkan makanan khas. Ini tentang membuka jendela dunia agar mereka mengenal siapa kami. Budaya adalah bahasa universal, dan kami berbicara melalui festival ini,” ungkap Iksan sapaannya.


Tak hanya kuliner dan seni pertunjukan, festival ini juga menyuguhkan pameran produk lokal, hiburan rakyat, dan interaksi budaya antarwarga. Semua terangkum dalam suasana yang guyub, meriah, dan penuh kekeluargaan.


Pantai Slopeng sendiri tak bisa dipisahkan dari keindahan alami yang menyempurnakan gelaran ini.Latar biru laut dan pasir keemasan menjadi panggung terbuka nan megah yang siap menyambut ribuan pengunjung dari berbagai penjuru.Festival Ketupat hanya berlangsung satu hari, namun gema budayanya diyakini akan terus mengalun dalam benak masyarakat.


(Redaksi WNR/REDJAVA****).

Tidak ada komentar:

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Page