JAKARTA
(Wartanasionalraya.com) - Sebanyak 300 petugas gabungan yang terdiri dari Satpol PP, TNI, Polri, Sudin Bina Marga, Sudin Sumber Daya Air, PPSU, dan Sudin Lingkungan Hidup dikerahkan untuk melaksanakan kegiatan penertiban dan penataan di sepanjang Jalan Bendungan Melayu, Kecamatan Koja, Senin ( 2/9). Camat Koja, Syamsu Rizal Khadafi menegaskan bahwa sasaran penertiban kali ini yaitu lapak pedagang di bahu jalan, bangunan, dan jembatan yang melepaskan badan kali.
“Kita ingin kegiatan penertiban kali ini berjalan lancar dan aman sehingga bisa mengembalikan lagi fungsi Jalan Bendungan Melayu. Untuk para pedagang, kita kasih solusi agar mereka bisa pindah ke Pasar Jaya Tugu, Pasar Walang Baru, dan Pasar Koja Baru,” ungkap Camat Koja bersama Kasatpol PP Kota Administrasi Jakarta Utara, Muhammadong, Kasatpol PP Kecamatan Koja, Roslely Tambunan, Wakil Camat Koja, Yuni Wijayanti, Lurah Tugu Selatan, Sukarmin, Lurah Rawa Badak Selatan, Yuyun Wahyudi, dan jajaran lainnya.
Selama ini, berbagai upaya telah dilakukan untuk menertibkan dan menata para pedagang yang mangkal di sepanjang Jalan Bendungan Melayu seperti halnya pengaturan jam perdagangan. “Harusnya mereka berdagang dari malam sampai pagi hari tapi kenyataan kesepakatan yang dibuat sejak 2-3 tahun lalu itu tidak memenuhi malahan mereka berdagang sepanjang hari hingga menimbulkan kemacetan dan bisa dibilang merampas hak warga terutama pengguna jalan dan warga sekitar,” tegas Syamsu Rizal Khadafi.
Termasuk ada beberapa jembatan yang dibongkar karena digunakan untuk berdagang. “Kalau sekarang tidak ditertibkan maka jumlah yang dkhawatirkan akan bertambah lagi, kondisi itu bisa melepaskan badan kali dan menghambat aliran udara sehingga berpotensi banjir,” terangnya.
Untuk pedagang yang menempati lokasi disisi kiri dan kanan Jalan Bendungan Melayu berjumlah 325 orang. “Pasca penertiban, secara persuasif kita akan adakan patroli rutin dan membuat posko yang tujuannya untuk menghalau mereka agar tidak memanfaatkan lokasi ini lagi untuk berdagang biar steril dan tidak mengganggu arus lintas warga,” ujar Camat Koja.
Aksi penertiban dan penataan di Jalan Bendungan Melayu juga mendapatkan dukungan dari masyarakat setempat. "Di wilayah saya ada enam RT dan kami menyetujui kalau lokasi disini ditertibkan biar tidak macet lagi dan bisa lebih tertata. Soalnya, disini banyak sekolahan jadi kalau pagi itu pasti macet dan susah melewati kendaraan karena banyak yang berjualan," tutur K etua RW 01 Kelurahan Tugu Selatan, Abdul Rozak.
(Hamron/Red. WNR/Kominfo.TIK JU).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar