RSUD Cilincing Gelar Workshop Penurunan Prevalensi Stunting - WARTA NASIONAL RAYA | HARIAN BERITA UMUM INDONESIA

WARTA NASIONAL RAYA | HARIAN BERITA UMUM INDONESIA

Harian Berita Umum Indonesia


 

-----


=====

Breaking

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Rabu, Desember 21, 2022

RSUD Cilincing Gelar Workshop Penurunan Prevalensi Stunting


JAKARTA UTARA

(Wartanasionalraya.com) - RSUD Cilincing menyelenggarakan Workshop Penurunan Prevalensi Stunting dengan melibatkan puluhan kader posyandu dan sektor terkait di Ruang Aula Lantai 8, RSUD Cilincing, Rabu (21/12). Sekitar 45 peserta workshop mendapatkan tambahan pengetahuan terkait pengertian stunting dan langkah pencegahannya. 


"Workshop ini berupa seminar awam dalam penurunan prevalensi stunting yang diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat dan kader-kader posyandu yang berada di wilayah Kecamatan Cilincing," ungkap Direktur RSUD Cilincing, drg.Evi Marni Nasril. 


Salah satu dokter spesialis anak yang bertugas di RSUD Cilincing yaitu dr. I Wayan Andrew Handisurya turut mengisi kegiatan workshop dengan bertindak sebagai narasumber yang membagikan beragam informasi penting terkait pengertian stunting, bagaimana upaya pencegahan dan penanganan stunting. 


"Semua unsur menguatkan sinergi dan telah berkomitmen untuk melakukan langkah antisipasi terjadinya stunting. Ini adalah bentuk partisipasi dan keikutsertaan kami dalam mendukung penurunan prevalensi stunting di wilayah Kecamatan Cilincing," jelas drg.Evi Marni Nasril. 


Pelaksanaan kegiatan Workshop Penurunan Prevalensi Stunting disambut antusias oleh para kader posyandu yang berada di wilayah Kecamatan Cilincing. "Workshop seperti ini sangat bagus untuk kami para kader apalagi saat ini aksi pencegahan dan penanganan stunting sedang digencarkan," ujar kader posyandu dari Kelurahan Semper Timur, Yanti. 


Ia pun mengaku terbantu dengan berbagai informasi yang disampaikan oleh narasumber. "Tentunya, dengan adanya tambahan ilmu dari dr. I Wayan Andrew maka kami semakin memahami dan akan menerapkan ilmunya. Kader itu sebagai pion di wilayah, jika ditemukan adanya balita stunting kami akan merujuk orangtua balita agar bisa berkonsultasi langsung ke tenaga kesehatan di puskesmas. Setelah itu, akan dilakukan pemantauan perkembangan gizi balita dan mendapatkan asupan makanan bergizi seperti biskuit dan lainnya," pungkasnya.



(Hamron/Red. WNR/Kominfo.TIK JU).

Tidak ada komentar:

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Page