JAKARTA (Wartanasionalraya.com) – PT Brantas Energi yang merupakan anak perusahaan dari PT Brantas Abipraya (Persero), salah satu BUMN konstruksi ini menunjukkan kehadirannya untuk Indonesia dengan selalu berkontribusi memberikan yang terbaik lewat pembangkit listriknya yang ramah lingkungan. Keseriusannya dalam mengembangkan energi baru dan terbarukan (EBT) inipun terlihat dari kiprahnya yang telah melahirkan sebanyak lima Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) dan satu Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
“Kami
sangat mendukung program Pemerintah dalam pencapaian target bauran energi baru
terbarukan nasional pada tahun 2025 sebesar 23%. Demi mencapainya, kami telah
mengoperasikan lima pembangkit dengan total 29 MW,” ujar Firmansyah Ibnu
Haryoso selaku Direktur Utama Brantas Energi.
Memperkuat
penjelasannya, Firmansyah juga
mengatakan saat ini Brantas Energi telah membangun dan telah mengoperasikan Pembangkit Listrik
Tenaga Mini Hydro (PLTM) Padang
Guci-1 berkapasitas 6 MW (3x2 MW)
dan PLTM Padang Guci-2 dengan kapasitas 7 MW (2x3,5
MW) di Bengkulu, PLTM Sako-1 di Sumatera Barat dengan
kapasitas 6 MW (2x3
MW), PLTS Gorontalo sebesar 2 Mega Wattpeak (MWp) yang berada di Gorontalo, dan PLTM Maiting
Hulu di Toraja, Sulawesi Selatan sebesar 8 MW (2x4MW).
Tak hanya
itu, Brantas Energi juga akan mendukung Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakya (PUPR) untuk melakukan pengembangan
PLTS terapung di bendungan-bendungan Barang Milik Negara (BMN). Anak perusahaan Brantas Abipraya ini melakukan kajian pengembangan
terhadap potensi pemanfaatan PLTS di Bendungan-bendungan yang dikelola
Kementerian PUPR. Hal tersebut merujuk pada Peraturan
Menteri PUPR No.6 tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 27/PRT/M/2015 tentang Bendungan.
Hal senada juga disampaikan oleh
Tumpang Muhammad selaku Direktur Keuangan, SDM, & Manajemen Risiko PT.
Brantas Energi, bahwa keseriusannya
dalam mendukung program Pemerintah yakni Green Energy juga ditunjukkan dengan
pembangunan dan persiapan konstruksi sebanyak empat lokasi dengan total
kapasitas 36,95 MW, yang terdiri dari PLTM Batang Hari di Sumatera
Barat sebesar 5,10 MW, PLTM Titab di Bali dengan kapasitas 1,27 MW, PLTM
Pandanduri di Nusa Tenggara Barat (NTB) sebesar 0,58 MW dan PLTA Poigar di
Manado, Sulawesi Utara dengan kapasitas
30 MW.
Atas pembangkit Listrik yang
ramah lingkungan ini juga mendapat support dari Lembaga-lembaga Pembiayaan.
Kami melakukan Strategic Partnership dengan Lembaga Pembiayaan
seperti SMI, IIF, BSI dan Bank Mandiri, sehingga pelaksanaan pembangunannya
Insyaallah tidak ada kendala.
“Kami
berharap Brantas Energi dapat terus berperan penuh dalam mendukung program
Nawacita Presiden Joko Widodo untuk infrastruktur kelistrikan, berdasarkan
motto kami yaitu “Eco Responsible”, dengan selalu berlandaskan
pelestarian lingkungan disetiap kegiatan. Kami terus menambah kapasitas
dan peningkatan Kinerja Perseroan,” tutup
Tumpang Muhammad.
(Tim Redaksi WNR).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar