SUMENEP (Wartanasionalraya.com) – Masih ingat dengan Acara Dialog Publik, 19 September 2011 lalu, yang digelar di Pendopo Utama Kantor Kecamatan Giligenting. Ya, pada Gelaran Dialog Publik itu, disinyalir menjadi ‘Ajang Demokrasi Pertama’ di lingkup Kecamatan Giligenting, Pasalnya, Dialog Publik itu, murni tumbuh dari Putra Daerah atau Warga Desa Aenganyar Kecamatan Giligenting Kabupaten Sumenep.
Sang penggagas itu adalah Saiful Anam, S.Sos, yang merupakan Pemuda Kelahiran KP. Rokhung Dusun Panggulan Barat, Desa Aenganyar Kecamatan Giligenting pada 1976 lalu, dimana sejak awal terlebih sejak menapaki bangku kuliah pada 1994 di Jakarta, Beliau memiliki obsesi untuk turut berpartisipasi membangun Desa Tercinta, yakni Desa Aenganyar Kecamatan Giligenting khususnya dan Madura umumnya.
Sekedar penyegaran bahwa Acara DIALOG PUBLIK itu
mengangkat tema : Solusi Listrik 24 Jam Melalui Kabel Bawah Laut (KBL) dari
Daratan Sumenep ke Pulau Giligenting.
Dalam realisasinya Dialog Publik itu, diikuti segenap Stakeholder Kecamatan Giligenting dan Segenap warga Desa Aenganyar, Galis, Gedugan dan
Desa Beringsang. Dan pada penyelenggarannya dicover atau diselenggarakan Kepanitiaannya melalui Tim Bersama Forum
Giligenting (Drs. Sancaka Sudaswito), Yayasan Ario Danurwendo (Sam Syarifudin) dan Surat Kabar Jurnal Pubik.
Assisten Pembangunan Pemkab Sumenep
Pasntinya, Dialog Publik tersebut dihadiri oleh H. Rofik selaku
Assisten Pembangunan Pemkab Sumenep selaku mewakili Bupati Sumenep, yang waktu itu
dijabat oleh KH. Busyro Karim, Pak Alfian, Kepala PLN Sumenep, Camat
Giligenting. Danramil Giligenting, Kapolsek Giligenting, 4 Kepala Desa, Kyai
Hafidz BA,. serta Para Ulama, H. Syaifullah (Penggagas/Pejuang adanya aliran
listrik PLN di Pulau Giligenting Tahun 1987) serta Tokoh Masyarakat Giligenting
lainnya.
Sebagai Informasi, dalam gelaran Dialog Publik itu
disebutkan bahwa Panjang Laut dari daratan Sumenep ke Pulau Giligenting 4,5 Mil.
Biaya atau Anggaran yang diperlukan untuk membangun jaringan
KBL (2011) sebesar Rp. 4,5 Milyar.
Dan Soal keinginan KBL Giligenting ini sudah pernah disurvei
waktu itu. Salah satu Hasil dari Dialog Publik KBL Giligenting Sumenep itu
adanya Apresiasi sebesar-besarnya dari Kyai Hafidz selaku Tokoh Masyarakat dan
Ulama Kecamatan Giligenting.
Beliau mengucapkan Terima Kasih kepada Tim Yayasan Ario Danurwendo, terlebih kepada Ananda Saiful Anam, S.Sos, yang telah memperjelas dari perjuangan Obsesi Warga Masyarakat Giligenting terhadap adanya fasilitas atau aliran Listrik PLN agar bisa menyala 24 jam.
Dan dalam perjalanan Aspirasi Listrik 24 jam itu, disepakati oleh para Pemangku Kepentingan dan Penyedia Jasa PLN, yakni (secara bertahap) dengan menambah mesin diesel pada PLN Gilgenting, sehingga Layanan Listrik di Pulau Giligenting sejak (2014) sudah menyala selama 24 jam (siang dan malam) hingga saat ini (2022) dan seterusnya, Aamiin.
Dan masyarakat Giligenting pun mendapat manfaat terutama bagi mereka dalam mengembangkan Usaha dan Bisnisnya, dengan fasilitas Listrik PLN 24 Jam, Barokallah Aamin.
(Tim Redaksi WNR).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar