BATAM, wartanasionalraya.com – Sebuah kapal Tug
Boat, TB. Multi Sahabat 8 mengalami kecelakaan laut di Perairan Batu Ampar,
Batam, Kamis kemarin (25/6) pukul 14.20 WIB. Empat orang awak kapal ditemukan selamat,
dan 1 orang awak kapal masih dalam pencarian. Diduga, kecelakaan kapal terjadi
karena hantaman ombak tinggi sehingga kapal tenggelam.
“Saya menerima berita dari VTS Batam sekitar pukul
14.34 WIB yang berisikan informasi bahwa telah terjadi musibah kecelakaan kapal
TB. Multi Sahabat 8 di Perairan Batam pada posisi GPS 01⁰ 10' 935" N/ 103⁰
57' 290" E,” ujar Capt. Handry Sulfian selaku Kepala Pangkalan Penjagaan
Laut dan Pantai (PLP) Kelas II Tanjung Uban.
Setelah menerima informasi kecelakaan kapal
tersebut, Kepala Pangkalan PLP Tanjung Uban segera menugaskan Kasubsi Operasi
Pangkalan PLP Tanjung Uban untuk menggerakan kapal patroli KN. Rantos - P210
dan KN. 546 yang sedang melaksanakan Patroli di wilayah Perairan Batam ke
tempat lokasi terjadinya kecelakan kapal.
Kapal patroli KPLP langsung melakukan penyisiran
pencarian korban di lokasi terjadinya kecelakaan tersebut bersama-sama dengan
KSOP Khusus Batam dengan menggunakan kapal patroli KNP.330 dan KNP.376.
“Pada kecelakan itu, 4 (empat) orang awak kapal TB.
Multi Sahabat 8 selamat dan 1 (satu) awak kapal belum diketemukan,” ujar Capt.
Handry
Pencarian 1 (satu) orang awak kapal dengan jabatan
nakhoda pada kapal tug boat TB. Multi Sahabat 8 tersebut masih terus dilakukan
pencarian bersama-sama dengan KSOP Khusus Batam, Basarnas, Angkatan Laut,
Polair dan stakeholder setempat.
Hari Jumat kemarin (26/6), pencarian 1 orang korban
yang belum ditemukan akan diteruskan kembali. Pukul 07.00 WIB, Kedua Kapal
Patroli Pangkalan PLP Kls II Tanjung Uban yaitu KN.RANTOS - P.210 dan
KN.546 bertolak melakukan penyisiran pencarian lorban yang belum
ditemukan," tutup Capt. Handry.
Sebagai informasi, kapal TB. Multi Sahabat 8
berjenis tug boat dengan memiliki ukuran kapal GT. 84. Kapal tersebut
berbendera Indonesia yang bermuatan 5 (lima) orang awak kapal dan dinahkodai
oleh Bambang Hardi Yono.
(Redaksi WNR)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar