Pelabuhan Indonesia IV Gelar Upacara Hari Ibu - WARTA NASIONAL RAYA | HARIAN BERITA INDONESIA

WARTA NASIONAL RAYA | HARIAN BERITA INDONESIA

Harian Berita Indonesia


 

-----


=====

 


###


 

Breaking

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Selasa, Desember 24, 2019

Pelabuhan Indonesia IV Gelar Upacara Hari Ibu


WARTA NASIONAL (Makassar) – Senin kemarin (23 Desember 2019),PT pelabuhan Indonesia IV atau pelindo IV menggelar Upacara memeringati Hari yang berlangsung di area parkir Terminal Petikemas Makassar (TPM).

Hari Ibu adalah hari peringatan atau perayaan terhadap peran seorang ibu dalam keluarganya, baik untuk suami, anak-anak, maupun lingkungan sosialnya.

Di Indonesia, Hari Ibu dirayakan setiap tanggal 22 Desember dan ditetapkan sebagai Perayaan Nasional. Tanggal ini diresmikan oleh Presiden Soekarno dibawah Keputusan Presiden Republik Indonesia No 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959, pada ulang tahun ke-25 Kongres Perempuan Indonesia 1928.

Hari Ibu di Indonesia dirayakan pada ulang tahun hari pembukaan Kongres Perempuan Indonesia yang pertama, yang digelar dari 22 hingga 25 Desember 1928. Kongres ini diselenggarakan di sebuah gedung bernama Dalem Jayadipuran, yang kini merupakan kantor Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional di Jl. Brigjen Katamso, Yogyakarta. Kongres ini dihadiri sekitar 30 organisasi wanita dari 12 kota di Jawa dan Sumatera.

Di Indonesia, organisasi wanita telah ada sejak 1912, terinspirasi oleh pahlawan-pahlawan wanita Indonesia pada abad ke-19 seperti RA Kartini, Martha Christina Tiahahu, Cut Nyak Dien, Maria Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Ahmad Dahlan, Rasuna Said dan sebagainya. Kongres dimaksudkan untuk meningkatkan hak-hak perempuan di bidang pendidikan dan pernikahan.

Indonesia juga merayakan Hari Kartini pada setiap tanggal 21 April, untuk mengenang aktivis wanita Raden Ajeng Kartini. Ini merupakan perayaan terhadap emansipasi perempuan. Peringatan tanggal ini diresmikan pada Kongres Perempuan Indonesia 1938.

Pada saat Presiden Soekarno menetapkan Kartini sebagai Pahlawan Nasional Emansipasi Wanita dan hari lahir Kartini untuk memeringati Hari Emansipasi Wanita Nasional, banyak warga Indonesia yang memprotes dengan berbagai alasan, di antaranya Kartini hanya berjuang di Jepara dan Rembang, Kartini lebih pro-Belanda daripada tokoh wanita seperti Cut Nyak Dien dan lain-lain. 

Karena Soekarno sudah terlanjur menetapkan Hari Kartini, maka Soekarno berpikir bagaimana cara memeringati pahlawan wanita selain Kartini seperti Martha Christina Tiahahu, Cut Nyak Dien, Maria Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Ahmad Dahlan, Rasuna Said dan lain-lain. Akhirnya Soekarno memutuskan membuat Hari Ibu Nasional sebagai hari mengenang pahlawan wanita alias pahlawan kaum ibu-ibu dan seluruh warga Indonesia menyetujuinya. (* DEDY H./ WNR Media).
.

Tidak ada komentar:

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Page