Ekonom CORE Hendri Saparini. |
Jakarta-Ekonom senior dan founder CORE, Hendri Saparini menyebut, agar pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih berkualitas maka harus fokus pada sisi produksi bukan sisi permintaan semata. "Kita punya pasar besar bisa dipenuhi dengan produk dalam negeri. Demand ada tapi dipenuhi dari luar negeri," cetusnya.
Hendri menyebutkan ada beberapa cara misalnya melalui kebijakan fiskal yang harus mendorong konsumsi masyarakat. "Peran besar fiskal menjaga daya beli dan mendorong daya saing," ujarnya.
Di sisi moneter dan pembiayaan, lanjutnya, bisa dilakukan dengan mendorong belanja pemerintah, BUMN, serta swasta. Terakhir, inovasi berupa sinergi kebijakan untuk mendorong sektor riil.
"Banyak kebijakan perdagangan, perindustrian yang kontraproduktif dengan manufaktur, pertanian. Kalau ngga dilakukan sinergi ngga ada manfaatnya peringkat doing business naik, investment grade naik tapi ngga ada langkah konkret. Contoh ASEAN Games anggaran pemerintah luar biasa Rp 30 triliun harusnya dianggap investasi sehingga akan memicu ekonomi lebih besar dari tadi. Akan dapat manfaat dari munculnya pengusaha-pengusaha, produk-produk baru," paparnya.
Di sisi moneter dan pembiayaan, lanjutnya, bisa dilakukan dengan mendorong belanja pemerintah, BUMN, serta swasta. Terakhir, inovasi berupa sinergi kebijakan untuk mendorong sektor riil.
"Banyak kebijakan perdagangan, perindustrian yang kontraproduktif dengan manufaktur, pertanian. Kalau ngga dilakukan sinergi ngga ada manfaatnya peringkat doing business naik, investment grade naik tapi ngga ada langkah konkret. Contoh Asean Games anggaran pemerintah luar biasa Rp 30 triliun harusnya dianggap investasi sehingga akan memicu ekonomi lebih besar dari tadi. Akan dapat manfaat dari munculnya pengusaha-pengusaha, produk-produk baru," paparnya.
Hendri menyebutkan ada beberapa cara misalnya melalui kebijakan fiskal yang harus mendorong konsumsi masyarakat. "Peran besar fiskal menjaga daya beli dan mendorong daya saing," ujarnya.
Di sisi moneter dan pembiayaan, lanjutnya, bisa dilakukan dengan mendorong belanja pemerintah, BUMN, serta swasta. Terakhir, inovasi berupa sinergi kebijakan untuk mendorong sektor riil.
"Banyak kebijakan perdagangan, perindustrian yang kontraproduktif dengan manufaktur, pertanian. Kalau ngga dilakukan sinergi ngga ada manfaatnya peringkat doing business naik, investment grade naik tapi ngga ada langkah konkret. Contoh ASEAN Games anggaran pemerintah luar biasa Rp 30 triliun harusnya dianggap investasi sehingga akan memicu ekonomi lebih besar dari tadi. Akan dapat manfaat dari munculnya pengusaha-pengusaha, produk-produk baru," paparnya.
Di sisi moneter dan pembiayaan, lanjutnya, bisa dilakukan dengan mendorong belanja pemerintah, BUMN, serta swasta. Terakhir, inovasi berupa sinergi kebijakan untuk mendorong sektor riil.
"Banyak kebijakan perdagangan, perindustrian yang kontraproduktif dengan manufaktur, pertanian. Kalau ngga dilakukan sinergi ngga ada manfaatnya peringkat doing business naik, investment grade naik tapi ngga ada langkah konkret. Contoh Asean Games anggaran pemerintah luar biasa Rp 30 triliun harusnya dianggap investasi sehingga akan memicu ekonomi lebih besar dari tadi. Akan dapat manfaat dari munculnya pengusaha-pengusaha, produk-produk baru," paparnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar