THC Pelabuhan Tanjung Priok Lebih Murah dibanding Singapura - WARTA NASIONAL RAYA | HARIAN BERITA INDONESIA

WARTA NASIONAL RAYA | HARIAN BERITA INDONESIA

Harian Berita Indonesia


 

-----


=====

 


###


 

Breaking

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Rabu, April 26, 2017

THC Pelabuhan Tanjung Priok Lebih Murah dibanding Singapura

PELABUHAN

Tarif Handling Charge (THC) di Pelabuhan Tanjung Priok lebih murah dibandingkan Singapura.(Foto Antara)
Indonesia kini boleh berbangga. Salah satu pelabuhannya kini dinilai mulai menunjukkan perbaikan malahan lebih baik dibandingkan negara tetangga, Singapura. Ya, tarif sewa di Pelabuhan Tanjung Priok ternyata lebih murah dibandingkan Singapura. 

Namun demikian, dwelling time atau waktu tunggu bongkar muat barang hingga keluar dari Pelabuhan Tanjung Priok masih cukup lama. Saat ini rata-rata dwelling time di Pelabuhan Priok 2,9 hari. 

Dwelling time di Pelabuhan Priok lebih lama dari Malaysia yang hanya 2 hari dan Singapura 0,5 hari. Namun untuk urusan tarif Terminal Handling Charge (THC), Pelabuhan Priok lebih murah dibandingkan Singapura.

THC adalah gabungan biaya Container Handling Charge (CHC) yang dipungut pengelola terminal petikemas dan surcharge dipungut pelayaran atau agennya.

Berikut ini perbandingan tarif THC di Singapura dan Indonesia:
  • Singapura
Kontainer 20 kaki 138,24 dolar AS,
Kontainer 40 kaki 208,80 dolar AS.

  • Indonesia (Pelabuhan Tanjung Priok)

Kontainer 20 kaki 95 dolar AS,
Kontainer 40 kaki 145 dolar AS.

"Kalau mau bandingkan dwelling time lumayan dibandingkan Thailand. Mereka (Thailand) 4-5 hari. Malaysia 2 hari, Singapura lebih cepat. Tetapi ongkosnya logistiknya Singapura tinggi," ungkap Deputi bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Edy Putera Irawady. 

Dia menambahkan murahnya tarif THC di Pelabuhan Priok bikin Singapura cemas dan khawatir. Hal serupa juga dirasakan Malaysia. Kedua negara tersebut akhirnya menurunkan tarif Pusat Logistik Berikat (PLB) agar pelabuhan mereka tetap ramai.

"Sejak kita benahi agregator, PLB Singapura itu menurunkan tarif gudangnya. Karena semua pindah ke Indonesia. Kalau hitung-hitungan hari kita kalah dibandingkan Malaysia dan Singapura (urusan dwelling time), tetapi kalau dihitung biaya kita lebih bagus dari Singapura," paparnya.

Sayangnya hal tersebut tidak banyak orang yang tahu. Menurut Edy, bila berbicara soal pelabuhan masalah yang kerap disinggung hanya dwelling time.

"Kan THC kita lebih rendah. Kita lebih bangkit. Malaysia dan Singapura sudah mulai menurunkan tarif gudangnya sejak adanya PLB. Ini kita tidak bisa klaim karena dikejar dwelling time," singgung Edy. 

Tidak ada komentar:

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Page