Polisi sudah meminta keterangan calon Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno sebagai saksi kasus pencemaran nama baik. Meski demikian, kasus itu sendiri diprediksi akan kembali dihentikan seperti sebelumnya.
Kasus pencemaran nama baik di komunitas lari itu sendiri sebenarnya kasus lama. Pelapor Dini Indrawati melaporkan "E" ke Polsek Tanah Abang pada 2013 silam.
Sebelumnya, terlapor "E" juga melaporkan balik saudari Dini ke Polda Metro Jaya.
"Mereka ini saling lapor," ujar Kanitreskrim Polsek Tanah Abang Kompol Mustakim di Mapolsek Tanah Abang, Jumat (17/3/2017).
Namun kasus di Polda tersebut sudah dihentikan dengan keluarnya Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3). Alasannya karena kurangnya alat bukti.
Namun, karena permasalahan di Polsek Tanah Abang masih belum selesai, maka kasus dibuka lagi karena sempat ramai di media sosial.
Mustaqim mengatakan, pemeriksaan tersebut untuk menambah keterangan tentang kejadian tersebut. Terutama apa yang terjadi di komunitas lari itu.
"Di komunitas itu kan banyak orang. Salah satunya Pak Sandi. Makanya kami minta (butuh) keterangan beliau," ucapnya.
Diakuinya, kejadian itu dilaporkan pada 2013. Namun baru kali ini kembali dilanjutkan. Terutama sejak ramai di media sosial.
"Supaya clear saja. Meski Pak Sandi tidak ada di lokasi," tambah perwira dengan satu melati di pundak itu.
Diketahui, kasus itu bermula saat terlapor yang berinisial "E" dianggap oleh Dini (pelapor) telah menghina dengan ucapan kasar.
"Dia (pelapor) menirukan salah satu omongan daripada salah satu saksi juga, mengatakan bahwa jangan pada gila lo, kan gitu. Artinya yang komunitas lari, sama-sama lari. Jangan gila lo sama dia. Ditirukan lagi, jangan gila lo sama ini. Maksudnya jangan gila lo sama suami orang, gitu," ucap Mustakim.
Saat kejadian perseteruan antar wanita itu melibatkan lima sampai enam orang. Sementara Sandiaga sendiri tidak berada di tempat.
Kasus itu kembali naik ke permukaan setelah muncul dan menjadi viral di sosial media.
"Kalau itu masalahnya kan gini, namanya kita kan. Situasi begini ada timbul di media sosial, supaya clear. Ya kita clear-kan," pungkas dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar