JAKARTA (Wartanasionalraya.Com) - PT Pelindo Solusi Logistik atau SPSL semakin memperluas kerjasama pengembangan bisnisnya di bidang logistik. Hal ini sejalan dengan staging dalam roadmap SPSL dimana tahun 2023-2024 merupakan fase business expansion.
Perluasan bisnis
ini dilakukan SPSL dengan menjalin kerjasama dengan PT Surabaya Industrial
Estate Rungkut atau PT SIER dalam pengelolaan logistik kawasan industri di Jawa
Timur.
“Kolaborasi
tersebut tentunya akan dapat memberikan dampak positif yang saling
menguntungkan bagi kedua belah pihak dan akan menjadi batu loncatan untuk
memacu transformasi bisnis menuju kemajuan yang lebih besar agar tetap
kompetitif. Potensi-potensi terbaik dari SPSL dan PT SIER akan dikolaborasikan
dan kehadiran SPSL juga akan memberikan manfaat tersendiri, mengingat SPSL
merupakan bagian dari Pelindo group sehingga mempunyai cukup banyak privilege
dalam aksesibilitas di Pelabuhan,” kata Direktur Utama SPSL Joko Noerhudha
(02/02).
SPSL dan PT SIER
akan membangun kemitraan dan sinergi dalam pengelolaan logistik kawasan
industri di wilayah Jawa Timur, yang meliputi antara lain inland transport,
eskpor/impor, intermodal dan potensi bisnis lainnya, dengan prinsip saling
menguntungkan dan memanfaatkan potensi yang dimiliki oleh SPSL dan PT SIER
dengan tetap berpedoman pada etika bisnis dan prinsip-prinsip Tata Kelola
Perusahaan yang Baik (good corporate governance), sebagaimana tertuang dalam
nota kesepahaman yang ditandatangani.
Dalam
pernyataannya, Direktur Utama SPSL, Joko Noerhudha, menekankan komitmennya
bahwa SPSL akan terus melakukan upaya untuk meningkatkan layanan bisnis
perusahaan dalam bidang logistik dan hinterland development sehingga dapat
berkontribusi untuk mendorong integrasi ekosistem dan efisiensi rantai logistik
guna mendukung pertumbuhan perdagangan dan ekonomi. Selain itu, SPSL juga terus
melakukan upaya untuk mendukung program pemerintah dalam dalam mempertahankan
resiliensi ekonomi 2023. Salah satunya melalui strategi membangun partnership
dengan berbagai pelaku di sepanjang value chain logistik untuk menciptakan
ekosistem layanan E2E (End to End) terintegrasi kepada para pelanggan dan
berbagai mitra strategis.
(Dedy
Haerullah/WNR 01).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar